Bab 14

65.2K 4.9K 118
                                    

HALO GUYS! Kemaren dapet notif update-an cerita ini, nggak? Kok di aku nggak muncul sama sekali ya notifnya. Semoga yang ini muncul deh, ya :")

Btw, karena kebanyakan dari kalian yang lebih suka cover sebelumnya, jadi aku ganti lagi wkwkw

SELAMAT MEMBACA❤

SELAMAT MEMBACA❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

“Bodoh! Sudah kubilang berapa kali jangan menyerang orang lain tanpa mengetahui seluk-beluknya terlebih dahulu.”

Yang barusan berbicara dengan Dante menggunakan nada makian adalah Elias. Sementara Dante hanya menanggapinya dengan putaran kedua bola matanya yang terlihat cuek. Ia lebih memilih melanjutkan memakan french fries yang Elias bawakan untuknya dan tak lupa mencelupkannya ke dalam saus barbeque.

“Aku menyesal tidak mencampurkan racun ke dalam saus barbeque-nya.” Elias kembali berucap, merasa kesal dengan Dante yang tak mengacuhkannya.

“Kau terlalu berisik, El. Diam dan biarkan aku menikmati makananku.”

Elias mendengkus panjang. Tangannya yang terlipat di depan dada sudah gatal ingin memukul kepala Dante, tetapi ia tahan karena tahu kondisi pria itu sedang tidak baik-baik saja.

“Terserah apa katamu,” kata Elias yang merasa bahwa berbicara dengan Dante saat ini adalah hal yang sia-sia. Ia kemudian bangkit dari duduknya, bersiap untuk pulang tanpa repot-repot berpamitan.

“Tetapi terima kasih karena sudah balas menyerang sekelompok mafia sialan itu.” Dante akhirnya berbicara serius ketika Elias baru berjalan sebanyak dua langkah.

Elias berhenti, memutar tubuhnya untuk kembali menatap Dante. “Aku serius, Dante. Mulai saat ini berhati-hatilah. Sepertinya pria itu tidak akan berhenti sampai di sini.”

“Aku tahu. Kemarin aku sudah meminta Negan untuk menambah jumlah bodyguard.”

“Dari yang aku tahu, kelompok mafia mereka akan menjadikan musuh utamanya sebagai yang terakhir. Kau paham maksudnya, bukan?”

Dante menghentikan kunyahannya. Lirikannya berpindah ke objek lainnya saat paham betul dengan apa yang Elias katakan. Dirinya yang dijadikan sebagai target terakhir berarti bahwa serangan mereka meluas. Orang-orang di sekitar Dante yang akan terlebih dahulu dihabisi sampai membuatnya meminta ampun.

Kendati sedikit risau dengan hal itu, Dante percaya bahwa dirinya bisa mengatasi masalah yang telah dibuatnya. Ia tidak akan menyerang Daniel secara fisik. Dante memiliki cara lain yang akan membuat pria itu menyerah.

I Slept with the BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang