0.5

13 7 0
                                    

Pagi ini Davin berjalan dilorong sekolah, dengan ketiga sahabatnya disampingnya dan jangan lupakan tatapan kagum para siswi Sma Angkasa.

Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan yatuhannn.

Fasya ganteng banget yaallahhh!!

Davin diem aja ganteng, gimana dia betingkah luber luber kali ya gantengnya.

Omaygattt Leo senyum ke guee aww!!

Rizkyyy jangan dingin dingin donggg.

Mau banget tu empat empatnya gua kawininn.

Begitulah bisikkan bisikkan para kaum hawa penghuni Sma Angkasa.

Sampai didepan kelasnya Davin merasa sedikit ada yang janggal. Sebelum masuk dia melirik samping pintu kelasnya, biasanya ada yang menunggunya dengan duduk dikursi dan senyum yang selalu terbit bersinar.

Fasya yang melihat Davin melirik biasa Keysha menunggu kedatangan Davin tersenyum miring.

"Kenapa ngelirik ngelirik?"

Davin merasa jika Fasya menangkap basahnya hanya mendiamkan saja.

"Baru ngerasain nyesel?" Fasya berucap sambil menyeringai.

"Nyesel?" Davin menjawab dengan terkekeh sinis.

"Gak ada penyesalan dalam hidup gue."

"Malah bagus kalo cewe gatel itu gak ganggu gue lagi," Lanjutnya.

"Keysha. Namanya Keysha bukan cewe gatel." Tekan Fasya.

Tapi Davin tidak sadar jika yang mereka omongi ada dibelakang mereka.

"Kak,"

Merasa ada yang memanggil, keempat lelaki ini langsung berbalik badan. Davin yang melihat didepannya ini ada Keysha langsung menatap mata Keysha yang teduh itu.

Deg deg deg. 'Apaan nih?' batin Davin.

"mm... Kak Fasya." Keysha memanggil Fasya dengan ragu sambil matanya sedikit melirik ke Davin.

"Iya," Jawab Fasya dengan senyum manisnya.

"Bekel yang kakak minta." Keysha menyodorkan tempat makan warna hijau itu.

"Makasih," Ucap Fasya yang dibalas anggukan oleh Keysha

"Kok cuma satu?" Leo berucap dengan muka memelas.

"Eh Kak Leo mau?"

"Ya mau dong,"

"Tapi aku cuma bawa satu doang," Ucapnya dengan senyum tidak enak.

"Terus aku gimana dong?" Melas Leo.

"Apansi lu." Ucap Fasya dengan sedikit menjitak kepala Leo.

Leo yang mendapat jitakkan dari Fasya mengerucutkan bibirnya yang membuat Fasya mengedikkan bahunya ngeri.

Keysha yang merasa ada yg menatapnya, langsung mengangkat kepalanya dan matanya langsung bertubrukan dengan mata coklat Davin.

'Aduhh kalo gini caranya gak kuat aku buat jauhin Kak Davin,' Batinnya.

"Aku ke kelas ya Kak," Izin Keysha.

"Mau gua anter?" Tawar Fasya.

"Gak usah aku bisa sendiri," Tolak Keysha halus dengan tersenyum.

KeyshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang