Clekk..
Suara pintu kamar Reyna yang dibuka oleh mama.Mama masuk ke dalam dan membuka jendela balkon kamar Reyna. Mentari pagi menyinari kamar Reyna lewat jendela balkon tersebut.
"Bangun Rey. Udah pagi "
"Iya Ma " Reyna membuka matanya perlahan.
Reyna berjalan sedikit sempoyongan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
"Nanti kalo udah siap kamu langsung turun ke bawah ya. Jangan lama-lama!"
"Oke "
Seragam putih abu-abu sudah Reyna kenakan. Penampilan yang simpel dengan rambut yang di ikat menjadi satu adalah penampilan yang tak pernah luput dari Reyna.
Dengan membawa tas dan jaket hitamnya ia menuruni tangga perlahan.
"Nah gitu donk udah siap. Ayo sini buruan makan " Ucap mama ketika melihat anaknya sudah siap dengan seragam putih abu-abu.
Reyna duduk di meja makan dan menikmati hidangan yang sudah mama siapkan.
Reyna makan sedikit berantakan .
"Kok cara makannya gitu. Kalo kesedak gimana? "
"Biar cepet Ma "
Mama hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Reyna.
"Gimana misi mu tadi malam? Berhasil? "
"Berhasil "
"Nolongin siapa kamu tadi malam? "
"Reyna nolongin anak perempuan yang diculik ma. Kasian mereka disuruh minta minta di jalanan "
"Tega amat yang culik anak kecil itu "
"Namanya penjahat ma"
Tak lama kemudian, makan Reyna sudah selesai.
"Makan Reyna sudah selesai nih. Reyna berangkat dulu ya"
"Hati - hati kamu "
"Iya ma"
Reyna mencium pipi mamanya dengan melambaikan tangan membawa tas dan jaket hitamnya kemudian pergi.Di sekolah..
Reyna datang terlambat seperti biasanya. Dengan wajah tak bersalah Reyna berjalan dengan santai meskipun guru bk sudah berdiri di depan pintu masuk area sekolah untuk menghukum murid yang terlambat.
"Kamu lagi! " Bu Siska mengelengkan kepala melihat kedatangan Reyna.
"Orang seperti kamu ga ada bosen bosennya dihukum ya! "
Reyna hanya diam tak mengubris ocehan Bu Siska.
"Cepat kamu sit up 20 kali Sekarang!!"
Dengan wajah tak bersalah Reyna langsung melepas jaket dan tas hitam dari pundaknya dan segera melakukan hukuman sit up sesuai perintah Bu Siska.
Tak sampai 3 menit Reyna telah menyelesaikan hukumannya.
"Udah bu " Ucap Reyna tanpa ekspresi.
"Cepet amat! Kamu ngitungnya bener ga 20 kali?! "
"Kalo ga percaya yaudah. " Reyna memutar bola matanya malas.
Tanpa banyak bicara Reyna segera mengambil surat BK yang sudah disediakan untuk murid yang terlambat.
"Siapa yang suruh kamu mengisi surat BK? Saya kan belum menyuruhnya "
"Saya sudah paham tanpa ibu menyuruh saya " Reyna menjawab tanpa mempedulikan ocehan Bu Siska karena sedang mengisi pertanyaan yang ada dalam kertas BK tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyna
Teen FictionReyna adalah gadis yang sangat membenci penindasan. Memory hitam diwaktu kecil membuat dirinya menjadi sosok yang penyendiri, dan misterius. Menyendiri dan menjauhi semua orang, sengaja ia lakukan untuk mengurangi kerumitan dalam hidupnya. Keleb...