Duduk di bangku paling pojok, Reyna memilih mengikuti pelajaran ke 2 setelah mengobati Farah yang terluka di UKS.
1 jam sudah Bu Yuni menjelaskan materi di depan kelas dengan sesekali berjalan mengamati seisi kelas.
"Dimana pemilik bangku ini?" Tunjuk Bu Yuni menanyakan dua bangku yang kosong bersebelahan milik Farah dan Clara.
"Mereka masih di hukum sama Pak Anton, Bu" Ucap salah satu siswa.
Bu Yuni mengarahkan pandangannya ke arah bangku milik Farah, yang juga kosong.
"Lalu, Farah?"
Seluruh siswa di kelas hanya diam, menggelengkan kepala menatap satu sama lain. Mereka tak ada yang mengetahui dimana Farah, setelah kejadian di lapangan. Terakhir yang mereka tau adalah, Reyna datang menolong Farah lalu membawanya pergi.
"Kalo Farah, kita ga tau bu. Terakhir, kami hanya melihat Reyna datang menolong Farah yang terjatuh di lapangan" Ucap salah satu siswa di kelas dengan melirik pelan ke arah Reyna.
"Rey, apa kamu tau dimana Farah?" Tanya Bu Yuni meminta penjelasan.
"Farah masih istirahat di UKS." Ucapnya singkat.
Terdiam sejenak Bu Yuni mengangguk mengerti.
"Yasudah, biar Farah istirahat dulu. Sekarang kalian kerjakan soal yang tadi saya berikan."~~*~~
Reyna berdiri di dekat jendela UKS, menatap Farah yang masih tertidur di dalam. Mungkin gadis itu membutuhkan waktu untuk istirahat, agar lukanya tak terasa nyeri. Reyna memutuskan untuk pergi meninggalkan UKS, agar tak menganggu Farah yang saat ini sedang istirahat.
Reyna pergi ke atas gedung untuk menikmati udara segar di atas sana.
Mendengar suara langkah dari balik tangga, Wiky menoleh melihat kedatangan Reyna. Gadis itu menghampiri drum besi di sebelah Wiky, untuk duduk di sana.
"Gimana keadaan Farah?"
Wiky menoleh menatap Reyna dari samping."Sebelum kesini, tadi gue ke UKS lihat dia masih tertidur. Mungkin lukanya udah ga terlalu sakit."
Wiky mengangguk pelan.
"Syukurlah kalo gitu."Reyna menganggukan kepalanya singkat, lalu beranjak dari drum besi yang ia duduki. Ia berjalan pelan ke tepi gedung untuk menikmati udara segar.
"Rey, gue pengen nanya sesuatu sama lo."
"Nanya apa?" Tanya Reyna tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Wiky.
"Apa kemarin lo ke rumah sakit?"
Reyna menggeleng pelan, dengan memejamkan mata menikmati hembusan angin di tepi gedung.
"Gue seharian di rumah setelah pulang sekolah kemarin."
"Lo yakin?"
Reyna menoleh menatap Wiky pelan.
"Apa maksud lo?""Gue udah tau semuanya, Rey."
°Flasback on° (Part 7)
Entah kenapa setelah jam istirahat, pikiran Wiky semakin bertanya - tanya, apa benar Reyna lah yang telah menolongnya semalam.
Apalagi setelah Wiky sempat bertanya kepada Reyna, sejak kapan luka di tangannya itu ada. Dan Reyna menjawab "tadi malam". Jawaban yang singkat dan terlihat jujur, membuat Wiky terus bertanya-tanya.
'Pulang sekolah, gue akan cari tau rey' batin Wiky.
Jam pulang sekolah sudah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyna
Novela JuvenilReyna adalah gadis yang sangat membenci penindasan. Memory hitam diwaktu kecil membuat dirinya menjadi sosok yang penyendiri, dan misterius. Menyendiri dan menjauhi semua orang, sengaja ia lakukan untuk mengurangi kerumitan dalam hidupnya. Keleb...