Setelah kejadian diatas gedung sekolah waktu itu. Saat Wiky memberanikan diri meminta untuk menjadi teman Reyna dan Fara. Sejak itulah mereka bertiga mulai berteman.
Sekarang Wiky lebih sering berkumpul bersama Reyna dan Fara dibandingkan dengan teman lamanya Aldy, Alvin dan Fina. Bukan bermaksud untuk meninggalkan teman lama dan memilih teman baru. Tapi Wiky menjauhi Aldy, Alvin dan Fina ada alasannya. Wiky sengaja menjauh dari teman lamanya lantaran mereka bertiga selalu mengajak ke hal buruk seperti membuly murid baru, nongkrong di cafe dengan ditemani minum minuman alkohol. Itu sebabnya Wiky menjauhi teman lamanya dan merubah hidupnya dengan mencari teman baik yang tidak mengajak ke hal buruk.
Sekolah sangat ramai saat jam istirahat. Apalagi di kantin. Hampir semua murid berkumpul disana. Tapi berbeda dengan Reyna, Fara dan Wiky. Ketika jam istirahat mereka bertiga lebih memilih untuk berkumpul di atas gedung sekolah yang selalu menjadi tempat favorit Reyna. Meskipun Wiky berbeda kelas dengan Fara dan Reyna, tetapi mereka selalu berkumpul bersama saat jam istirahat.
Jam istirahat..
Reyna, Fara dan Wiky berkumpul di atas gedung sekolah.
Reyna tengah asik berbaring di kursi panjang yang ada di sana, dengan kepala yang bertumpu diatas tangan yang dilipat dibawah kepala dan kaki yang bertumpu dikaki satunya dengan mata terpejam menikmati hembusan angin di atas gedung sekolah.
"Rey, Aku ke kantin dulu ya. Beli minum"
"Hemm" Reyna hanya mengangguk paham dengan mata terpejam.
Fara pergi ke kantin begitu saja. Sementara di atas gedung hanya ada Wiky dan Reyna.
Wiky membuka suara untuk mengajak Reyna berbicara.
"Rey. Lo inget ga waktu lo pukulin Alvin?""Iya gue inget" Jawab Reyna yang masih berbaring dengan mata yang terpejam.
"Nama lo jadi terpampang di BK"
"Biarin. Gue ga perduli! Lagian sekolah ga pernah mau tau kan kalo di sini banyak pembulyan dan penindasan? Kalo ada yang mental nya terganggu karena sering dibuly gimana?! Apa mereka pikirin itu? "
"Tapi lo jangan arogan gitu. Kalo lo dibilang cewe aneh gimana"
"Aneh?! Maksud lo?" Reyna membuka matanya ketika mendengar ucapan Wiky.
Belum sempat Wiky menjelaskan maksud ucapannya. Reyna langsung mendekati Wiky seperti hendak membunuhnya.
Reyna menatap Wiky dengan tatapan dingin dan tajam.
Reyna berjalan mendekati Wiky.
"Asal lo tau, ky. Gue ga pernah mau buat jadi orang aneh""Tapi takdir yang buat gue seperti ini." Ucap Reyna dengan menarik kerah seragam Wiky.
Wiky hanya diam mematung. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Melihat Wiky yang diam mematung. Reyna segera melepaskan tangannya dari kerah baju Wiky dan berjalan ke pinggiran gedung sekolah untuk menghirup udara segar agar masuk ke tubuhnya untuk menghilangkan rasa kesalnya dengan memejamkan mata mengingat ucapan Wiky.
'Kenapa lo semua cuma menilai gue dari luar? Lo pikir tindakan gue yang kasar dan arogan itu semua kemauan gue? Lo pikir gue ga tersiksa hidup seperti ini?'
'Lo semua ga tau kan kalo gue selalu menahan sakit untuk menjalani hidup yang gelap seperti ini?!
Bahkan detak jantung dan nafas gue bergantung pada perbuatan gue.
Andai lo semua tau! Kalo gue hanya bisa hidup jika mampu menolong orang yang sedang dalam bahaya. Meskipun taruhannya adalah nyawa gue sendiri!' Batin Reyna menangis. Meskipun mata Reyna yang terpejam tidak mengeluarkan air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reyna
Novela JuvenilReyna adalah gadis yang sangat membenci penindasan. Memory hitam diwaktu kecil membuat dirinya menjadi sosok yang penyendiri, dan misterius. Menyendiri dan menjauhi semua orang, sengaja ia lakukan untuk mengurangi kerumitan dalam hidupnya. Keleb...