Satu

10 6 2
                                    

Assalamualaikum semua......

Kita udah masuk part ke-1 nih.

Cussss baca yang penasaran!

☘☘☘

"Alkisah seorang putri kerajaan yang sangat cantik terkena kutukan yang mengerikan,

Putri dikutuk oleh penyihir saat nanti umurnya menginjak lima belas tahun ia akan tertidur dan akan terbangun setelah seratus tahun kemudian.

Lalu seorang pangeran gagah penasaran dengan berita akan putri yang tertidur tersebut. Ia ingin melihat langsung ke istana bagaimana sosok putri tidur yang terkenal sangat cantik.

Pangeran mendatangi istana yang dilindungi oleh benteng pohon berduri. Ketika pangeran tiba diluar istana tanpa disangkah pohon berduri itu merekah menjadi tumbuhan bunga bunga yang sangat indah dan sekaligus membuka jalan untuk pangeran masuk.

Pada bagian sudut istana, pangeran melihat menara tua yang terlihat tidak terawat. Dia menaiki tangga yang berkelok-kelok sempit dan melihat pintu kecil yang terbuka. Pangeran masuk dan menemukan seo_"

"Pangeran masuk dan menemukan si putri tidur. Lalu pangeran mencium putri dan putri pun tersadar. Mereka akhirnya hidup dengan bahagia. Tamat!!" Potong Fani dengan cepat. "Itu mah Kisa putri tidur, Aurora. Semua orang juga tau!"

"Fani tahu juga ceritanya?" Tanya Hana dengan girang. Fani menatap temannya itu dengan malas.

"Tolol banget sih!" Fani mendorong kening Hana kebelakang dengan jari telunjuknya. "Semua orang juga tahu. Bahkan bayi pun tahu."

"Masa bayi tahu ceritanya?" Hana dengan wajah polosnya benar benar membuat Fani naik darah.

"Ngomong sekali lagi gue sikat lo. Udah habisin makanannya cepet!" Hana memanyunkan bibirnya mendengar Omelan Fani. Sedangkan Rea sedari tadi tak henti-hentinya menertawakam perdebatan konyol mereka.

Setelah mengisi perutnya hingga kenyang Rea, Fani dan Hana berjalan beriringan menuju kelas mereka dengan canda tawa.

(Suara sendawa)

Fani bersendawa dengan keras membuat Rea tertawa keras sedangkan Hana bergidik geli saat mendengarnya.

"Ihhh Fani jorok!" Teriak Hana.

"Ini tuh nggak jorok. Dengerin," Fani kembali bersendawa. Fani memang gadis langkah, dia bisa mengeluarkan sendawa sesuka hatinya. Seperti kali ini, ia mengeluarkan suara menggelikan itu untuk menggoda Hana.

"Ihh ihh jorok!" Hana terus saja berteriak.

Tingkah keduanya membuat Rea tak berhenti tertawa. Selalu saja ada kejadian aneh yang mereka lakukan setiap harinya dan hal itu membuat Rea dapat melupakan sedikit beban hidupnya.

Rea menghirup udara dengan sekali tarik dan memejamkan matanya saat merasakan sesuatu.

Seketika tawa canda Fani dan Hana pun terhenti. Keduanya menatap Rea dengan khawatir bercampur bingung.

"Re, kenapa?" Tanya Hana. Tangannya mengusap-usap pundak Rea.

Rea membuka matanya dan menatap satu persatu sahabatnya. "Kalian kenapa?" Tanyanya dengan senyum.

Fani dan Hana mengerutkan dahi. Seharusnya disini mereka yang bertanya seperti itu bukan malah dia.

"Elo lah yang kenapa?" Rea menggumamkan huruf O dengan panjang.

"Tadi cuma sesak napas dikit, efek perut kenyang kayaknya." Ucapnya santai.

"Lo punya penyakit sesak napas?" Tanya Fani lagi. Rea menggeleng sebagai jawaban.

Rea-dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang