Duabelas

1 3 0
                                    

Rea-die • Update

Vote

Coment

Happy Reading

☘☘☘

Bunda duduk diam disamping kemudi yang ditempati oleh putranya. Begitupun juga Dipta. Setelah apa yang diceritakan oleh Bundanya, Dipta terus bergelut dengan pikirannya sendiri.

Bunda tahu ada yang aneh dengan anaknya tapi ia memilih diam.

Flashback

Setelah selesai membeli sayur-sayuran segar, kali ini bunda meminta tolong untuk ditemani ketempat penjual jajanan pasar.

Dipta yang sudah mulai lelah mengikuti kedua perempuan itu pun memilih pamit lebih dulu ke mobil. Lebih baik ia duduk diam menunggu didalam mobil.

Setelah perginya Dipta, Bunda dan Rea berjalan kearah penjual jajanan pasar.

"Jajanan yang enak disini apa ya, Re? Tante bingung," ucap Bunda sambil melihat jajanan yang sudah berjajar rapih di atas meja.

Rea terkekeh kecil.

"Jajanan pasar disini emang enak-enak banget Tante. Tapi kalo favorit aku sih onde-onde, putu, sama kelepon. Tante wajib coba sih." Bunda tersenyum dan mengangguk antusias.

Bunda pun membeli beberapa jajanan yang menarik di matanya dan tentunya ketiga jajanan rekomendasi dari Rea pun ikut ia beli.

"Nih buat Rea." Bunda mengulurkan satu kantong plastik yang didalamnya berisi jajanan pasar favoritnya tadi.

"Eh nggak perlu Tante, kalo Rea mau nanti Rea beli sendiri aja."

Bunda menggeleng tak terima. "Harus diterima dong, ini kan tanda terimakasih Tante buat Rea karena udah mau temenin Tante belanja juga pilihin jajanan yang enak." Karena tak enak akhirnya Rea menerima pemberian Bunda Dipta dan tak lupa mengucap terimakasih diakhir.

"Rea sudah selesai belanjanya, nak?" Rea mengangguk. Akhirnya kedua perempuan berbeda genre itu berjalan keluar dari area pasar. Suasana pasar memang sangat ramai. Lalu lalang pejalan kaki maupun kendaraan bermotor sangat banyak membuat mau tak mau harus berhati-hati saat berjalan jika tak ingin tertabrak atau menabrak sesuatu.

Tiba-tiba Rea terhenti dari langkahnya. Bunda yang menyadari gadis disebelahnya berhenti pun ikut menghentikan langkah. "Ada apa nak?"

Bunda tak mendapat balasan apapun. Ia terus memandang kearah Rea yang saat ini malah berjalan tergesa kedepan.

Bruk

Bunda melotot melihat Rea terjatuh setelah menolong seorang Ibu-ibu. Bunda menghampiri Rea dengan tergesa. Beberapa orang pun ikut menghampiri Rea dan ibu-ibu tersebut.

"Rea kamu nggak apa-apa?" Tanya bunda khawatir. Rea menggeleng dengan senyum terpatri di bibirnya.

Bunda beralih menanyakan keadaan ibu-ibu yang terjatuh bersama Rea.

"Bang, kalo bawa motor yang benar. Disini kan ramai!" Omel ibu-ibu lain. Si pengendara pun meminta maaf dan pergi.

"Terimakasih ya nak," ucap ibu-ibu itu kearah Rea. Lalu beralih menatap Bunda. "Terimakasih ya Bu, dan maaf gara-gara saya anak ibu jadi ikut jatuh." Lanjutnya.

Bunda hanya menggeleng dan tersenyum sebagai balasan. Ibu-ibu itu pun pamit pergi. Untung kejadian ini tak menimbulkan luka yang parah.

"Kamu beneran nggak apa-apa kan?" Rea kembali menggelengkan dan tersenyum. Hatinya cukup terenyuh melihat raut khawatir dan perhatian dari Bunda Dipta ini.

"Yasudah ayo, biar Tante sama Dipta antar pulang."

"Eh, saya bisa pulang sendiri Tante. Terimakasih sebelumnya," Bunda sebenarnya tak ingin Rea menolak tapi mau bagaimana lagi kalo memang itu keinginannya.

"Ya sudah hati-hati di jalan ya,"

"Tante juga hati-hati." Rea menyalami tangan Bunda dan tak lupa mengucap salam sebelum pergi.

Flashback off

"Bunda khawatir tahu bang. Apalagi tadi kayanya tangan Rea terluka deh," ucap Bunda setelah teringat kembali.

"Kamu anterin makanan deh nanti ke rumah Rea." Akhirnya Dipta menoleh setelah mendengar itu.

"Dipta nggak tau rumahnya Bun," Bunda menatap anaknya sengit. Masa teman nggak tau rumah temannya. Sepertinya sikap kaku dan acuh anaknya ini sudah semakin parah.

"Kamu telfon dong!" Ucap Bunda sewot. "Atau jangan-jangan kamu juga nggak punya nomor teleponnya?!" Dipta hanya mengangguk. Toh itu memang benar 'kan.

Bunda menepuk jidatnya frustasi. Anaknya memang perlu di ruqya.

________________________________

TBC

Hai hai ketemu lagi sama Dipta dan Rea. Eh jangan lupakan Bunda juga:)

Bantu telusuri Typo ya;)

Semoga kalian suka;)

Jangan lupa tekan ⭐
Karena itu gratis.

Kasih komentar juga ya;)

#angkah6.project adalah project pemula untuk penulis pemula. Ceritanya pun benar-benar awal dan bebas genre. Jadi jika ada kekeliruan mohon dikoreksi. Karena kita lagi sama-sama belajar.

Baca cerita yang lain juga!!!!
Senin & Kamis : Sweet Door
Bermulai dari menghilangnya anak kecil secara misterius lalu secara perlahan rahasia mulai bermunculan. titaniananda
Selasa & Jumat : Rea-die
Kisah seorang perempuan yang bisa tau apa yang seharusnya tidak diketahui. (Saya)
Rabu & Sabtu : Senyawa
Ini bercerita tentang keterikatan antara dua orang. Mengupas cara mereka menyikapi takdir yang terlalu bercanda dengan kehidupan mereka. rialusiandari
Rabu & Minggu : Entah lah
Cerita masa lalu yang belum usai datang bersamaan dengan masalah lainnya. Lihat mana yang diprioritaskan. elisa49725
Sabtu & Minggu : Gas "Substitute"
Menceritakan tentang seorang wanita yang bimbang dalam memilih takdirnya serta laki-laki gagah yang tampan nan kaya. cahya0905

Satu vote dan komen dari kalian sangat berarti buat kami.......

Salam Bahagia...
22082020

Asyamaisya⚛


Rea-dieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang