Rea-die • Update
Vote
Coment
Happy Reading!!!
☘☘☘
Malam begitu sunyi. Langit menghitam dengan bintang bintang bertebaran. Jam menunjukkan pukul tengah malam tepat itu artinya semua orang sudah terlelap pada alam mimpinya.
Didalam sebuah ruangan tepatnya kamar, seseorang tidur dengan sedikit tak tenang. Ia terus bergerak di atas tempat tidur seperti mengalami suatu hal yang mengerikan.
Rea membuka matanya paksa. Dengan napas sedikit memburuh ditambah keringat yang membanjiri wajahnya. Gadis itu masih diam tanpa mengubah posisi, ia masih berbaring di atas ranjangnya dengan pikiran yang menerka-nerka tentang mimpinya barusan.
Mimpi apa itu tadi? Kenapa sangat aneh?, Pikirnya bingung.
Dalam mimpi itu tentu saja ada dirinya tapi di setiap kejadian entah kenapa ia tak bisa melihat bahkan merasakan dengan jelas. Semua terasa seperti ilusi.
Rea bangun dan mendudukkan dirinya dengan bersandar di kepala ranjang. Gadis itu meraih gelas berisi air putih di atas nakas samping ranjangnya yang memang sengaja ia sediakan setiap malam. Ya, karena ia sering sekali terbangun tengah malam karena tenggorokan kering.
Setelah merasa sedikit tenang Rea kembali merebahkan dirinya mencoba meneruskan tidurnya tapi entah kenapa kedua mata nya itu rasanya seperti tak ingin terpejam. Maka yang dilakukannya sekarang hanya diam menatap langit-langit kamar.
☘☘☘
Pagi ini setelah turun dari angkot Rea berjalan dengan sangat lusuh. Bagaimana tidak, akibat mimpi anehnya semalam ia tak dapat melanjutkan tidurnya lagi. Ia terus terjaga dan bisa kembali tidur saat jam menunjukan pukul tiga.
Rasanya benar benar melelahkan saat tak dapat tidur. Apalagi paginya ia harus melakukan aktivitasnya sebagai seorang pelajar seperti ini.
Penampilannya kali ini benar benar kacau. Matanya menghitam, rambut sebahunya ia biarkan tergerai dan jangan lupakan wajah kusutnya. Seperti bukan dirinya yang asli.
Sampainya dikelas ia langsung duduk di bangkunya tanpa menyapa kedua temannya yang sudah lebih dulu datang. Ia menelungkup kan kepalanya diantara kedua lengan tangan yang ia taruh di atas meja.
"Paaa....gi," sapa Hana, awalnya ia bersemangat untuk menyapa tapi saat melihat kondisi Rea ia langsung memelankan suaranya.
"Re, lo baik baik aja?" Tanya Fani dengan sorot tanya. Pasalnya memang ini pertama kalinya ia melihat Rea dengan wajah lusuh seperti itu.
Hanya gumaman yang dilakukan Rea untuk membalas pertanyaan itu.
"Lo nggak tidur semalam? Kantong mata lo sampe hitam gitu." Tebak Fani. Kali ini Rea tak membalas, ia hanya menghembuskan napas lelah.
"Ihhh kasian banget. Kenapa nggak tidur? Pasti banyak nyamuk yang mengganggu, ya?" Ucap Hana yang langsung mendapat sentilan didahinya.
"Ish Fani kebiasaan deh. Sakit tahu!" Marah Hana dengan memanyunkan bibirnya kedepan. Fani memutar bola matanya malas.
Keduanya kembali menatap kearah Rea dan ternyata si empunya malah memejamkan mata dengan napas teratur. Oke, baiklah. Untuk saat ini biarkan Rea menikmati tidur singkatnya. Mumpung bel masuk masih lama.
☘☘☘
"Masih ngantuk Re? Cuci muka dulu sana." Interupsi Fani langsung mendapat anggukan dari Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rea-die
RandomDalam kegelapan aku dapat merasakannya. Aku juga dapat melihat semuanya bahkan dengan sangat jelas. Tapi.... Apa semua ini?? "Jangan pernah kau mencari tahu tentangku, atau aku akan lenyap!" ~ R. Penasaran? Cus baca;) ⚠ Dilarang keras untuk meng-c...