WARNING!
21++ Yang belum cukup umur silahkan kembali lagi lain waktu.
Paquita Rose Leandro Jefferson adalah gambaran sebuah kemakmuran dari generasi ke sekian keluarga Leandro-Jefferson.
Namun, di balik kecantikan dan segala kemudahan yang mengelil...
Manusia yang mengetahui takdirnya dan memperjuangkannya ketika ada yang mencoba merusaknya.
Manusia seperti itu? One in a millions.
Lalu? Apakah setelah semua berjalan sesuai takdir, manusia itu akan selalu berjalan pada jalanan yang berbunga seperti yang mereka pikirkan?
Menyaksikan Aaric Bentley jatuh dan merangkak bangun lagi. Pita tidak pernah melupakan janjinya untuk membantu pria itu mewujudkan American dream nya. Pita membantunya hingga bertahun kemudian Aaric bisa berdiri sendiri. Mengubur lukanya dan menjalani pilihannya untuk menjadi pribadi yang baru.
Menikah dengan Mason. Once upon a time till happily ever after?
Seandainya bisa seperti itu.
Pernikahan.
Itu terjadi belasan tahun lalu. Mason dan Paquita memiliki pernikahan yang mulus. Seakan itu menjadi sebuah penyeimbang segala kegaduhan yang terjadi di masa lalu. Mereka berusaha menjalani hidup dengan baik dan menjadikan orangtua mereka sebagai contoh.
Hari-hari dimana ber gelung dalam selimut rajutan sendiri, benar-benar Pita wujudkan. Semua nampak bahagia. Saling mengisi kekosongan. Berusaha berkumpul bersama setelah kesibukan masing masing. Mason yang selalu berkata baiklah. Begitu manis dan pekerja keras. Bahkan ketika dua putra mereka lahir dan beranjak dewasa.
Marlon Rich Cesterson--Jefferson dan Orlando Rich Cesterson--Jefferson.
Dua pemuda briliant dengan karakter berbeda, memilih dunia yang berbeda. Menjadi pebisnis di belakang meja Jefferson Corp. adalah sepenuhnya Marlon. Menjadi abdi negara sebagai pasukan khusus angkatan darat Amerika, itu adalah Orlando yang berjiwa patriotik dan mencintai negaranya seperti dia mencintai ibunya.
Ber gelung dalam selimut rajutan sendiri di depan perapian pada musim dingin, kini hanya Mason dan Pita yang masih sering melakukannya seiring kesibukan kedua putranya yang sangat menyita waktu kebersamaan mereka. Bahkan di akhir pekan sekalipun.
Mason dan Pita berusaha sekuat mungkin agar hidup mereka tidak terlalu bergolak. Walaupun tidak semuanya berjalan dengan mulus sesuai dengan angan, Mason selalu menjadi penopang bagi Paquita untuk membuat hidup mereka indah. Ketika mereka menjalani hari yang sedikit berat, maka mereka akan saling menjaga dan menemani untuk melihat pelangi di penghujung hari.
Hidup dalam sehat dan menyaksikan banyak sekali peristiwa. Menertawakan kebingungan Ethan adiknya menghadapi kekasihnya sering Pita lakukan. Bagaimanapun, mereka tidak pernah melewatkan waktu untuk bertengkar setiap kali bertemu. Kenyataan bahwa Ethan masih mengingat bagaimana ada suatu masa ketika Pita dan Mason memilih berpisah dan masing masing menjadi patah hati dan merasakan bagaimana manjadi orang gila akibat gengsi yang terlampau besar dan tinggi. Dan Ethan tidak akan pernah melupakan bagaimana dia sangat pintar menertawakan kekonyolan mereka dan menjadikan peristiwa itu sebagai senjata untuk melumpuhkan kekejaman sang kakak dalam meledeknya.
Pita mencintai adiknya. Bagaimanapun juga.
Dan Pita memuja Mason. Dan sebaliknya.
Semua Leandro itu mulus. Hidup mereka tidak pernah membuat mereka menundukkan kepala karena malu, atau menangis karena kecewa. Hingga bertahun kemudian.
Ketika semua yang muda beranjak matang seiring sisi lain yang menua. Ethan dan Hazel kekasihnya menikah dan memiliki dua putri kembar. Callia dan Calista. Lahir dalam badai yang teredam sesaat kemudian dengan ketenangan. Dua gadis yang terpisah asuhan dan bertemu lagi saat mereka berusia tiga belas tahun. Lalu mereka hidup dalam gejolak yang selalu teredam oleh kelembutan.
Selalu ada yang istimewa. Setiap saat.
Sampai kemudian Orlando berusia dua puluh empat tahun dan membuat Mason dan Pita larut dalam tundukan kepala dan menangis karena kecewa. Tidak ada manusia yang tidak melakukan kesalahan. Ucapan itu pernah Pita ucapkan saat itu. Saat bulan menjadi penuh.
Begitu mudah ketika berucap. Sampai kemudian Pita mengalaminya sendiri dan menyadari bahwa sangat sulit untuk mengerti kesalahan seseorang sekalipun itu anaknya sendiri.
Semua terjadi ketika Orlando mengatakan sebuah pengakuan, bahwa dia mencintai Callia. Sepupunya sendiri. Dan mereka sudah melakukan kesalahan itu. Kesalahan yang membuat Pita memilih berhenti berpikir mencari solusi terbaik untuk anaknya. Anaknya yang keras seperti dirinya.
Saat itulah Pita memilih, memberikan semua pada Tuhan dan takdirnya.
(Novel After the Rain)
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
