Chapter 1

1.4K 102 19
                                    

Hari ini adalah hari pertama memasuki tahun ajaran baru bagi seluruh sekolah, tak terkecuali Konoha Senior High School. Sekolah favorit karena memang kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Semua siswa di KSHS terlihat bersemangat menjalani hari pertama mereka setelah melewati waktu libur yang cukup panjang, termasuk seorang gadis berambut soft pink yang memasuki tahun keduanya di KSHS dan sedang dalam perjalanan menuju sekolah kebanggaan bersama sahabat pirangnya.

"Pig, aku benar-benar berharap kita berada di kelas yang sama. Dari tahun pertama kita bersekolah di sini, kita tidak satu kelas. Menyebalkan.", gerutu si gadis cantik sembari merapikan tatanan rambut panjang soft pink-nya yang sedikit berantakan karena tertiup angin.

"Haahh.. Forehead, kau tahu sendiri kan kalau Anko-sensei benar-benar licik.", sahut gadis yang hampir serupa dengan boneka Barbie.

Mereka berdua terus berbincang dan terlihat sesekali tertawa. Tak terasa kedua gadis cantik itu telah sampai di sekolah. Mereka langsung buru-buru berjalan ke arah papan pengumuman, melihat daftar nama dan pembagian kelas.

"Sudah kuduga, kelicikan Anko-sensei akan berlanjut. Kurasa akan sampai tahun ke tiga kita terpisah, Forehead.", keluh si gadis pirang sambil menghentakan kakinya. Kemudian tatapannya berubah sendu ketika memandang sahabatnya.

"Sudahlah, tadi aku yang emosi. Tapi sekarang? Lihat, gantian kau yang emosi.", sahut si gadis soft pink terkekeh melihat kelakuan sahabat pirangnya.

TENG! TENG! TENG! TENG!

"Ah, Ino. Bel masuk sudah berbunyi. Ayo kita segera masuk. Huh, tapi aku bahkan tidak tahu ruang kelasku di lantai berapa."

"Ruang kelasku di lantai tiga, kurasa kau juga di lantai tiga, Sakura. Ayo, jalan bersama.", ujar gadis pirang yang sudah kita ketahui namanya, Ino.

"Ya, baiklah.", jawab si gadis soft pink yang juga sudah kita ketahui namanya, Sakura.

Mereka menuju ke lantai tiga, bahkan Ino sudah menemukan ruang kelasnya, XI Sains 1.

"Aduh, di mana ruang kelasku?", ucap Sakura yang terlihat panik. Koridor lantai tiga memang sudah sepi karena semua murid sudah masuk ke kelas masing-masing. Gadis itu takut terlambat memasuki ruang kelasnya lalu dimarahi.

Sakura berjalan dengan cepat sambil membuka ponselnya,dia ingin menanyakan pada teman-temannya yang ia kenal saat berada di kelas X.

Karena terlalu sibuk melihat ponselnya, saat berada di belokan dia menabrak seseorang.

"Ah! Gomen! Gomen! Aku tidak-"

Kalimatnya terputus saat ia melihat siapa yang ia tabrak.

'Heee? Dia ini siapa? Tatapan matanya tajam sekali', batin Sakura terkejut.

"-melihat jalan", sambungnya lalu ber-ojigi.

"....", tidak ada jawaban.

Mata mereka terus saling menatap, sampai Sakura bingung sendiri kenapa anak laki-laki yang ia tabrak ini tidak meresponnya. Apa ia menabrak terlalu kencang sampai orang itu tidak bisa membuka mulutnya untuk menjawab? Ya begitulah isi pikiran Sakura.

"Umm, kau tidak apa-apa? Aku benar-benar tidak meperhatikan jalan tadi. Apa ada yang sakit?", tanya Sakura karena sangat merasa bersalah.

"Hn. Tidak apa-apa.", akhirnya laki-laki itu menjawab.

"Um, baiklah aku harus segera pergi mencari kelas. Sekali lagi maafkan aku, ya? Jaa~", ucap Sakura sambil tersenyum manis lalu kembali berjalan.

"Tunggu!", ucap laki-laki itu yang bermaksud memanggil Sakura.

One and Only [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang