Chapter 8

540 63 3
                                    

Flashback

"Aku setuju! Kita akan menjadi keluarga. Itu sangat luar biasa.", sahut Mebuki ikut bersemangat.

Para orang tua tidak tahu bahwa dibalik pintu menuju halaman, Sasori mendengar pembicaraan tersebut.

'Sasuke atau Itachi? Menarik. Aku merasa salah satu dari mereka akan berhasil mendapatkan Sakura', ucap Sasori dalam hati lalu tersenyum.

Flashback End

.

.

.

Makan siang keluarga Haruno dan Uchiha terasa menyenangkan. Sasuke tidak berhenti tersenyum selama perjalanan pulang, bungsu Uchiha itu tidak sanggup menahan senyumannya.

Momen bermainnya bersama sang pujaan hati masih tergambar sangat jelas di ingatannya. Bagaimana gadis itu tertawa sampai terbahak ketika melihat Sasori bangkrut, bagaimana gadis itu tertawa kecil ketika melihat Sasuke harus kalah dari Itachi, bagaimana gadis itu sedang panik ketika harus masuk penjara -di permainan monopoli-, semua itu tidak luput dari onyx Sasuke.

Tak apa jika di permainan itu Sasuke harus kalah dari Itachi asal bisa membuat gadis musim semi itu tertawa, Sasuke ikhlas lahir batin.

Cih, bucin. Padahal bukan siapa-siapa. Uhuk uhuk

"Apa yang membuat putra Kaa-san tersenyum seperti ini? Oh, apa akan ada badai setelah ini?", Mikoto berbisik pada Sasuke yang duduk di kursi belakang bersamanya sembari terkekeh.

Sasuke lagi-lagi harus berusaha mengembalikan ekspresi datarnya. Mikoto semakin terkikik.

"Apa Kaa-san tidak senang jika aku tersenyum?", ucap Sasuke melirik pada ibu tercinta.

"Tentu Kaa-san sangat senang. Jadi, ada apa?", ucap Mikoto.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin tersenyum.", sahut Sasuke yangs emakin membuat Mikoto menahan tawa.

"Baiklah, Kaa-san akan pura-pura mempercayaimu.", jawab Mikoto memutuskan pembicaraan.

Keluarga Uchiha itu sudah sampai di kediaman mereka. Sasuke dan Itachi segera masuk ke kamar mereka masing-masing, begitu pula dengan kedua orang tua mereka.

.

.

.

Beralih pada gadis bersurai soft pink yang tengah bersiap-siap pergi latihan bersama teman-temannya.

Saat ini sudah pukul 4:30 sore, setelah gadis cantik itu selesai bersiap-siap, ia segera melesat menuju studio music yang akan menjadi tempat latihannya.

Sakura's POV

Saat ini aku menuju ke studio musik. Aku berjalan kaki karena sedang malas membawa kendaraan. Lagi pula cuaca di jam seperti ini sangat pas untuk berjalan-jalan sore menikmati suasana.

Kulihat anak-anak sedang bermain di taman, tanpa sadar aku tersenyum. Anak-anak itu terlihat sangat bahagia, berlarian, tertawa. Menyenangkan, ya?

"Aku ingin kembali menjadi anak kecil saja rasanya", gumamnya.

Sekitar 20 menit berjalan, aku sudah hamper sampai di tempat tujuan. Hinata sudah ada di sana rupanya, sedang duduk memainkan ponselnya.

"Hinata-chan!"

"Sakura-chan.", sahutnya.

"Kau sudah di sini sejak kapan? Sudah lama?", tanyaku.

"Hmm, aku belum lama sampai. Aku sangat bersemangat, maka dari itu aku datang lebih awal.", ucap gadis bermarga Hyuuga itu dengan senyum cerianya. Aku ikut tersenyum.

One and Only [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang