Chapter 13

829 71 6
                                    

Flashback

Sasuke segera berdiri dan berniat pergi.

"Mau kemana, Teme?" tanya Naruto.

"Toilet," jawab Sasuke singkat. Naruto mengangguk.

Sepanjang perjalanan menuju toilet, Sasuke tak henti-henti mengumpat. Mengumpati siapa? Siapa lagi kalau bukan si bocah yang sedang sibuk menarik perhatian Sakura di dalam ruang lapangan basket?

Flashback End

.
.
.
.
.

Perlombaan basket kelas XI dimenangkan oleh XI Sains. Kini berlanjut ke angkatan XII. Teriakan para gadis semakin membahana karena banyak siswa tahun ketiga yang tentunya laki-laki, memiliki wajah rupawan nan mempesona.

Di angkatan ini, Sains dan Sosial sangat berselisih sejak mereka di tahun pertama. Katanya karena iri.  Entahlah.

Terlihat tim XII Sains sedang mempersiapkan diri dengan santai, berbeda dengan Sosial yang terlihat sangat bersemangat. Teriakan-teriakan dari para pendukung seperti penyemangat bagi mereka. Kecuali, Sasuke. Tentu saja. Lelaki es itu bahkan tidak peduli. Kedua onyx milik pemuda Uchiha itu terus saja mencuri pandang ke arah Sakura yang memang sedang memperhatikannya secara terang-terangan.

"Teme, kita harus memenangkan pertandingan ini. Aku tidak akan membiarkan para bedebah itu tersenyum senang barang sejenak saja. " Naruto berkata penuh penekanan pada Sasuke. Sasuke hanya membalas dengan seringaiannya yang terlihat ugh ugh di mata para gadis.

Pertandingan dimulai. Di awal permainan, Sosial terlihat mendominasi serta memegang kendali. Teriakan pendukung dari Social semakin keras terdengar ketika sudah mendapatkan 10 poin, sedangkan Sains masih 3 poin.

Sakura yang menyaksikan pertandingan itu berkali-kali menghela napas. Ia terus saja memperhatikan Sasuke yang bergerak pasif, begitu juga dengan seluruh anggota timnya. Jujur, ia tidak ingin tim senpainya itu kalah. Bagaimanapun, anggota tim itu teman-temannya juga.

Sasuke melirik ke arah Sakura yang terlihat murung.

'Apa dia murung karena kami kalah poin saat ini?' Sasuke tersenyum tipis memikirkan itu.

Sasuke mendekati Naruto dan memberi kode. Naruto memberi kode yang sama pada seluruh anggota timnya. Seringai muncul di wajah seluruh anggota tim basket XII Sains.

Permainan seolah diputar balik. Kini dengan lincahnya, Sains dapat membalikkan posisi. Sains mendominasi dan memegang kendali permainan dengan strategi yang tidak terduga. Ini ancaman besar bagi Sosial.

Waktu permainan terus berjalan sampai di akhir permainan, Sains unggul 15 poin dari Sosial. Sasuke yang merupakan kapten tim hanya mampu tersenyum miring.

"Jadi, hanya sampai sini kemampuan kalian?" Sasuka berucap meremehkan.

"Kalian! Oke, di basket kalian unggul. Futsal? Lihat saja hasilnya," ucap kapten kelas Sosial dengan angkuh lalu segera meninggalkan lapangan.

Para siswa yang menjadi penonton mulai berlari menuju lapangan, menghampiri para pemain.

"AYOO, KITA UCAPKAN SELAMAT PADA MEREKA!" Ino mulai berlebihan. Dan ternyata, Hinata menyetujui hal itu dengan anggukan semangat. Tenten yang ditarik Hinata akhirnya ikut berlari ke arah lapangan. Sakura? Ia sengaja tidak berlari.

Gadis merah muda itu berjalan pelan menuju lapangan dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya. Berniat menghampiri seseorang yang sejak tadi membuatnya kagum akan kelincahan orang tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One and Only [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang