Chapter 2

901 95 7
                                    

Flashback

"Eh? Umm, Aku Sakura. Haruno Sakura. Aku dari kelas-"

"XI Sains 2", ucap salah satu lelaki memotong sesi perkenalan Sakura, namun lelaki ini bukan yang menanyakan nama Sakura.

"Senpai?! Aku baru sadar ada senpai di sini.", sahut Sakura lalu tertawa canggung.

"Sakura-chan sudah mengenalnya? Kalian sudah saling kenal?", tanya Naruto tiba-tiba.

"Salam kenal, Sakura-chan. Perkenalkan, namaku-"

Flashback End



"-Shimura Sai. Kau bisa memanggilku Sai. Aku dari kelas XII Sains 1. Salam kenal, semoga kita bisa menjadi lebih dekat.", ucap lelaki yang menanyakan nama Sakura sebelumnya sembari tersenyum manis yang malah menurut Sakura dan ketiga teman perempuannya merasa senyum itu adalah senyum yang aneh.

Sakura hanya menanggapi dengan senyuman.

"Hinata-hime tidak perlu memperkenalkan diri. Dia sudah sering bersamaku dan teman-temanku ini. Iya kan, Hime?", ucap Naruto.

Hinata menangguk lalu tersenyum manis pada Naruto.

"Namaku Namikaze Naruto. Panggil saja Naruto. Aku adalah belahan jiwa Hinata-hime. Jadi, kalian juga harus akrab ya denganku agar aku bisa meminta bantuan kalian untuk menjaga kekasihku. Oh ya, kami semua berada di kelas yang sama. Ayo lanjutkan perkenalannya.", ucap Naruto dengan penuh semangat. Akibat kalimat panjangnya yang mengandung unsur kebucinan akut, seluruh pendengar hanya mampu meringis dalam hati. Berlebihan sekali.

"Hyuuga Neji. Salam kenal.", singkat sekali, eh?

"Uchiha Sasuke.", astaga ini lebih singkat.

"Uchiha-senpai, sekali lagi maaf untuk yang tadi pagi ya", ucap Sakura menatap Sasuke dengan pandangan bersalah.

"Aku tidak apa-apa. Panggil aku Sasuke saja."

"Umm, baiklah Sasuke-senpai", jawab Sakura mengangguk dan tersenyum manis yang tanpa sadar senyumnya itu membuat dua lelaki yang melihat berusaha menahan rona di pipi masing-masing. Ya, Sasuke dan Sai.

"Tunggu dulu. Apa Hinata dan Neji-senpai ada hubungan keluarga?", tanya Tenten yang sedari tadi diam-diam mencuri pandang ke arah Hyuuga Neji.

"Neji-nii itu anikiku Tenten-chan.", sahut Hinata dan Tenten hanya mengangguk tanda mengerti.

"Begitu rupanya, baiklah. Semua sudah saling kenal. Semuanya, semoga kita bisa akrab satu sama lain. Tapi lelaki yang pergi tadi, siapa namanya?", ucap Ino.

"Itu adalah Nara Shikamaru. Dia ketua kelas kami yang sangat direpotkan oleh Asuma-sensei selaku wali kelas.", jawab Naruto.

"Kenapa sedari tadi yang menjawab hanya Naruto-senpai?", gumam Sakura yang sayangnya suaranya itu mampu didengar oleh teman-temannya.

Naruto yang mendengarnya sampai tersedak oleh minuman yang sedang ia minum. Setelahnya ia tertawa terbahak-bahak.

"Perlu kau ketahui, teman-temanku ini adalah para kulkas berjalan. Yang paling baik di antara kami berlima adalah aku. Kau mengerti maksudku, Sakura-chan?", ucap Naruto penuh percaya diri.

"Sembarangan sekali kau, dasar jabrik!", celetuk Sai dengan sinisan maut ke arah Naruto.

Mereka menghabiskan waktu istirahat bersama, mereka makan dan bercanda. Sampai akhirnya mereka kembali ke kelas mereka setelah bel masuk kelas berbunyi.

One and Only [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang