Chapter 11

454 56 5
                                    

Flashback

Tidak sadar bahwa Sakura yang sedang berjalan menuju tempat Sasuke, melihat interaksi keduanya. Sakura diam. Berhenti melangkahkan kakinya. Sakura memperhatikan penampilan gadis yang berada di sebelah Sasuke.

'Manis sekali.' Itulah yang ada di benak Sakura.

Ia menghela napas, mencoba mengontrol gejolak menyesakkan dalam dadanya. Ia kembali berjalan menghampiri Sasuke dengan senyum berusaha ia buat agar terlihat seperti biasanya.

Flashback End

.
.
.
.
.
.
.

"Senpai," panggil Sakura. Sasuke menoleh ke asal suara lalu tersenyum. Sakura membalas senyumannya namun di detik berikutnya kedua mata gadis itu beralih pada orang yang duduk di samping Sakura.

Sakura tersenyum pada gadis bersurai coklat itu, sedangkan gadis itu hanya diam tanpa membalas.

Sasuke yang memperhatikan wajah Sakura khususnya pada senyum yang sang pujaan hati tampilkan itu hanya mampu kebingungan. Senyumnya sulit diartikan. Di antara senyum ramah dan senyum pura-pura ramah.  Onyxnya mengikuti arah pandang si emerald kemudian ia paham.

Sakura tidak suka kehadiran gadis yang sok akrab itu.

Sasuke keren, bukan? Sakura bahkan belom mengakui ketidaksukaannya, tetapi Sasuke sudah peka. Hihihi.

Sasuke berdehem. Berusaha menarik kembali perhatian Sakura. Pemuda itu berdiri dan menarik tangan Sakura, menuju bangku kosong lainnya yang agak jauh dari bangku itu. Sakura hanya mengikuti dengan kepala tertunduk. Gadis musim semi itu merasa senang dengan inisiatif Sasuke.

Izumi hanya diam memandang keduanya dengan tatapan yang mulai terlihat sendu.

'Wajah kalian bahkan terlihat sangat mirip. Aku merindukanmu, tapi apa kau sudah memaafkanku?' Izumi membatin. Kepalanya mendongak untuk mencegah munculnya aliran air mata yang mungkin akan mencuri perhatian orang lain. Ia berdiri dan segera pergi untuk menenangkan hatinya yang sedang bergemuruh.

Kembali pada Sasuke dan Sakura yang ehem ehem.

Sakura sedang menikmati jajanan yang tadi ia beli tanpa berniat menawarkannya pada Sasuke yang sedari tadi memandangi wajah gadis itu.

"Apa seenak itu sampai aku diabaikan?"

Sakura sedikit terkejut dengan ucapan Sasuke. Gadis itu menatap Sasuke lalu memberi cengiran tanpa dosa.

"Gomen, senpai. Mau coba? Ini benar-benar manis!"

Mendengar kata manis dari Sakura, ia segera menggeleng.

"Aku tidak suka manis. Terimakasih sudah menawarkan," balas Sasuke.

Hening selama dua menit. Sakura masih memikirkan tentang Sasuke dan gadis tadi. Karena tidak tahan dengan rasa penasaran, ia memutuskan untuk bertanya.

"Yang tadi itu-", "Aku tidak mengenalnya. Dia tiba-tiba menghampiriku dan duduk di sebelahku." Sasuke memotong ucapan Sakura. Sebenarnya sejak tadi pemuda itu ingin mengatakan hal ini, namun ia mengurungkan niatnya karena takut Sakura merasa canggung.

Sakura yang terkejut dengan penjelasan Sasuke yang tiba-tiba hanya mampu menganggukkan kepalanya. Ia bingung, kenapa Sasuke tau hal yang akan ia tanyakan. Di sisi lain, hatinya merasa lega. Entah kenapa, ia sendiri tidak tahu.

Mereka berbincang ringan dengan sesekali Sasuke mencoba menggoda Sakura dan diakhiri munculnya semburat merah di pipi ranum gadis soft pink itu.

One and Only [PAUSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang