14

1.5K 236 31
                                    

***
**
*
*Happy Reading*

"Hyunjin!"

Felix berlari kecil ke arah lelaki tampan yang menunggunya didepan pagar sekolah mereka. Hyunjin tersenyum lebar saat melihat wajah manis Felix akhirnya terlihat.

"Selamat siang gulanya Hyunjin" ucap jenaka Hyunjin.

Pluk!

"Aw! Kok di pukul sih Gula?" Hyunjin mengusap lengannya yang jadi sasaran tangan mungil Felix.

Wajah cantik Felix yang penuh senyum berganti menjadi merengut. Meski begitu, tangan mungilnya yang tadi memukul kencang lengan Hyunjin kini mengusap lembut Hyunjin agar tak berdenyut lagi.

"Hyunjin dari mana?! Kok bolos?! Bolos kemana?!!" Rutuk Felix dengan bibir mengerucut, meneruskan omelannya dengan suara kecil.

Hyunjin tak bisa untuk tak terkekeh dibuatnya. Felix yang begini jauh bertambah kadar manisnya. Bisa-bisa Hyunjin diabetes setelah pulang sekolah ini.

"Hyunjin habis marahin anak nakal. Makanya nggak masuk tadi" alasan Hyunjin.

Felix mendelik tak suka. Memangnya ia anak kecil yang bisa dibohongi begitu saja dengan ocehan asal.

"Bolos kemana tadi?!" Tuntut Fekix.

Ia tak suka jika penyakit Hyunjin kumat lagi. Membolos begitu saja. Dan membuatnya khawatir.

Hyunjin menghela nafas panjang. Diletakkannya kedua tangannya di pundak sempit Felix. Matanya menatap teduh pada sosok manis didepannya.

"Aku cuma ke warung burjo samping sekolah kok gula. Suntuk di kelas. Pengen makan orang hawanya dikelas. Maaf ya, aku bolos" ucap sungguh-sungguh Hyunjin.

Felix tau apa maksud Hyunjin. Ia tau siapa orang yang membuat Hyunjin marah. Tak lain adalah sahabatnya sekaligus sepupu lelaki itu. Ryujin.

Felix mengambil satu tangan Hyunjin lalu menggenggamnya dengan kedua tangan kecilnya. Kekehan kecil muncul di bibir cerrynya. Ia geli sendiri melihat kedua tangannya yang terlihat kecil saat menggenggam tangan besar Hyunjin.

Dan Hyunjin, tak bisa untuk tak ikut terkekeh dibuatnya.

"Felix pengen cerita soal Ryu. Tapi Ryu bilang nggak boleh cerita-cerita ke siapapun termasuk Hyunjin. Kata Ryujin, nanti Ryujin yang cerita sendiri ke yang lain. Tapi nanti. Bukan sekarang" ucap Felix menyampaikan pesan sahabatnya itu.

Hyunjin menghela nafas panjang sekali lagi. Ia paling tak suka jika Ryujin mulai kucing-kucingan seperti ini. Membuat ia harus mati-matian mengkhawatirkan sepupunya itu.

"Hyunjin jangan marah-marah lagi ya sama Ryu" mohon Felix dengan nada manja dan matanya yang berbinar.

Kekehan kecil Hyunjin terdengar. Satu tangannya yang bebas dari genggaman Felix bergerak mengusak surai karamel lelaki itu. "Iya" ucapnya lembut.

"Jangan bolos lagi?!" Paksa Felix.

Hyunjin semakin terkekeh "Iya. Janji"

"Kalau mau kabur, kabur ke aku aja. Jangan kemanapun selain ke aku. Kalau aku nggak ada, tunggu aku sampai ada. Ngerti?!" Ucap Felix dengan nada memaksanya.

Hyunjin tak bisa untuk tak terharu dengan ucapan lelaki manis didepannya. Tak salah kan jika ia semakin menyukai Felix setelah ini.

"Makasih Felix" ucap tulus Hyunjin.

Felix mengangguk dua kali lalu tersenyum lebar.

"Pulang yuk! Udah siang. Pasti laper kan?" Hyunjin menarik lembut tangan kecil Felix agar berjalan beriringan dengannya.

"Laper! Hyunjin makan siang di rumah ku aja ya? Oke?" Ucap Felix, lagi dengan nada memaksanya.

Hyunjin terkekeh sekali lagi. Entahlah, hari ini ia berhasil mereda marahnya dengan sangat mudah. Dan itu semua berkat gula jawa disampingnya yang kembali mengoceh tentang apapun di jalan yang mereka temui. Bahkan pada kaleng kosong didalam tempat sampah dan kucing orange yang melintas didepan mereka pun jadi bahan celotehnya.

"Lucu banget sih gula jawanya Hyunjin! Gemes!" Hyunjin mencubit lembut hidung mungil lelaki disampingnya.

Felix menggeleng dengan telunjuk yang bergoyang kanan dan kiri. "No. No. No!" Tolak Felix.

Hyunjin menaikan alisnya.

"Gula jawanya mengkudu!" Ralat Felix lalu terbahak setelahnya. Seolah ucapannya adalah lelucon paling lucu sedunia.

***
**
*
*TBC*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GULA JAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang