7

2.3K 475 68
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

"Selamat pagi, Gula"

Hyunjin mencengir lebar saat pintu gerbang disampingnya tergeser dan kini memunculkan sosok yang sudah 10 menit ditunggunya. Tangan Hyunjin bergerak ke punggung Felix, mengambil tas punggung Gula Jawanya.

"Hyunjin, siniin tas aku!" Felix merengut sebal melihat tas punggungnya kini ada di gendongan depan Hyunjin.

"Nggak mau. Tas kamu bagus. Warna biru. Aku pengen pamer ke semua orang kalo aku lagi gendong tas bagus" Hyunjin mengedip genit pada Felix yang hanya bisa menghela nafas panjangnya.

"Terserah Hyunjin, deh" ucap Felix sebelum berjalan mendahului Hyunjin.

"Gula udah sarapan?" Tanya Hyunjin yang berjalan beberapa langkah di belakang Felix, mengawasi si manis itu.

"Ah! Iya!" Felix menghentikan langkahnya lalu berbalik berjalan menghampiri Hyunjin di belakangnya.

Tangan mungil Felix meraih resleting tas nya lalu mengeluarkan salah satu box makan dari dalam. Ada dua box makan di dalam tasnya. Satu warna biru muda dan satu warna putih. Felix mengulurkan box warna biru muda pada Hyunjin.

Hyunjin menatap bergantian box didepannya juga wajah Felix yang memerah. Tangannya bergerak mengambil box ditangan Felix, masih dengan tatapan bertanyanya pada Felix.

"Buat Hyunjin. Jangan bikin masalah dulu sebelum Hyunjin makan! Ngerti?" Titah Felix yang diangguki patuh oleh Hyunjin.

Hyunjin menundukan kepalanya, bibirnya mengembangkan senyum lebarnya yang terlihat berbeda dari senyum tengil yang selalu ia pamerkan. Kali ini, senyum Hyunjin terlihat sangat hangat dan benar-benar tulus.

"Kenapa Gula ngasih Hyunjin bekal?" Hyunjin menatap lekat Felix masih tetap dengan senyum hangatnya.

"Hmm.. karna bandel itu butuh tenaga. Kalo Hyunjin nggak makan, Hyunjin nggak punya tenaga. Makanya, kalo mau bandel, isi tenaga dulu!" Felix menggigit kecil bibirnya setelah mengatakan jawaban bodohnya.

Dalam hati, Felix merutuki sikap dan mulut bodohnya yang sudah hampir menyamai level kegilaan mengkudu didepannya. Tapi perut Felix berkata lain. Seakan ada puluhan kupu-kupu menggelitik di dalam perutnya setiap ia mendapat tatapan hangat Hyunjin. Dan Felix selalu menyukai sensasi itu.

"Gula, kalo kamu kemanisan kayak gini terus aku stoke, kamu mau tanggungjawab?" Hyunjin mengacak lembut puncak kepala Felix yang tertutup oleh rambut karamelnya yang lembut.

"Kalo Hyunjin kena Stroke, pak Taecyon yang bakal kangen ngehukum Hyunjin! Ayo, ah, berangkat!"

Felix mengapit lengan tangan Hyunjin dengan tangan mungilnya, menarik yang pebih bongsor untuk berjalan lagi. Ia tak mau berakhir di hukum Pak Taecyeon dan bu Suzy jika terlambat.

"Kita makan bareng yah nanti, Gula?"

"Lihat nanti"

"Kok gitu?"

"Ya, kalo Hyunjin bikin gara-gara sebelum istirahat makan siang, ya aku nggak mau nunggu Hyunjin kelarin hukumannya. Keburu laper!" Sungut Felix yang dibalas kekehan kencang khas Adipati Hyunjin Samudra.

"Oke, mulai sekarang, aku nyari gara-garanya setelah makan siang sama kamu deh. Janji!" Hyunjin menarik lembut genggaman tangan Felix di lwngannya lalu mengalungkan jari kelingkungnya pada jadi kelingking mungil milik Felix.

"Awas ya kalo ngelanggar!" Ancam Felix setelah ia membiarkan saja kelakuan ajaib Hyunjin padanya.

Setidaknya ia bisa membawa pengaruh baik untuk Hyunjin. Perlahan tapi pasti, Felix akan menarik Hyunjin terlepas dari masalah-masalah gila yang disebabkan si gila Hyunjin sendiri.

GULA JAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang