1

5.1K 733 102
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Felix melihat namanya sekali lagi untuk memastikan ia tak salah masuk kelas. Bisa-bisa ia malu di hari pertama masuk sekolah. Tepat di urutan ke 12, nama Felix tertulis dengan rapih. Dan kasih tetap sama saja daftar kelasnya.

"Kelas 11 IPS 2 ya?" Gumamnya sendiri.

Setelah memastikan pengelihatannya tak salah, Felix memantapkan kakinya melangkah menuju koridor kelas IPS. Ya, pagi ini hari pertama ia menginjak lantai 2 yang menjadi deretan untuk kelas 2. Tadinya, ia harus naik sati tangga lagi untuk naik ke lantai 3 yang menjadi deretan kelas 1.

Tentu saja Felix senang. Karna kini setiap hari Felix tak perlu lagi menghabiskan tenaganya untuk naik satu tangga lagi untuk sampai dideretan kelas 1.

Langkak kaki Felix berhenti sejenak didepan pintu yang bertuliskan 11 IPS 2 yang kini akan menjadi kelasnya. Setelah memastikan ia tak salah masuk kelas, Felix melangkahkan ke dalam. Masih sepi. Hanya ada 3 orang selain Felix yang sudah ada didalam kelas.

"Loh, Fel, kamu di sini juga?" Ucap Ryujin yang terlihat senang sekali melihat Felix di kelas baru mereka.

"Iya, nih hehe" Felix menggaruk belakang lehernya yang tak gatal. Oa hanya gugup.

Felix itu aslinya memang anak yang pendiam. Bahkan hanya beberapa anak dikelas lamanya saja yang akrab dengan Felix. Yah, salah satunya Ryujin. Gadis tomboy itu memang yang paling gencar berteman dengan Felix.

"Mau duduk dimana, Fel?" Tanya Ryujin yang kini dengan santainya merangkul leher Felux dengan satu tangannya sementara tangan lainnya berkacak pinggang.

Mata Felix berkeliling ke setiap sudut bangku didalam ruang kelas barunya. Ia melihat tas punggung coklat Ryujin di deretan ke tiga tengah yang pas berada dibawah proyektor. Bukan pilihan yang tepat. Felix lebih suka duduk disebelah tembok. Jadi saat bosan, Felix bisa mencuri pandang ke luar kelas.

"Hmm.. disitu aja deh, Ryu" Felix menunjuk bangku deretan pertama dua meja dari belakang yang terlihat nyaman.

"Eeyy, mau nyontek ya, Fel? Makanya pilih posisi strategis" Ryujin menaik turunkan alisnya menghoda Felix.

"Enggak! Enak aja!" Elak Felix.

Nyatanya, tanpa menyontek pun, nilai Felix tak pernah kurang dari angka 98-100. Bahkan jika Felix tak belajar sekalipun.

"Hehe, iya, iya. Udah sana taruh tas dulu! Keburu ada yang datang terus duduk di kursi kamu tuh!" Ryujin mendorong punggung Felix dengan lembut setelah itu kembali lagi ke kursinya sendiri.

Felix meletakan tas punggung hitamnya didebelah tembok persis. Mata Felix berbinar saat melihat pemandangan luar dari kaca. Satu-satunya hiburan yang Felix punya saat otaknya mulai lelah belajar.

"Woy! Disini juga lo?!"

Felix terjungkat saat mendengar suara teriakan Ryujin dari belakangnya. Felix memutar badannya untuk melihat apa yang membuat gadis tomboy itu berteriak.

"Yah, ngapain sih ketemu, lo?!" Ucap lelaki yang namanya sudah tak asing bagi Felix.

Bagi semua penghuni sekolah lebih tepatnya. Dan ia yakin, tak butuh waktu lama untuk adik-adik kelas yamg baru akan masuk SMA hari ini juga pasti akan mengenal eksistensi lelaki bernama Adipati Hyunjin Samudra. Atau lebih dikenal dengan Hyunjin si pembuat onar.

GULA JAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang