Tiga: Maukah Kamu Kembali?

50.6K 3.6K 254
                                    




It's strange but it's true, hey
I can't get over the way you love me like you do

But I have to be sure when I walk out that door
Oh, I want to be free, baby

I want to break free - Queen





Gadis cantik berekspresi datar dengan dagu yang terangkat tinggi seakan tak takut akan apapun berjalan menuju podium  saat namanya disebut sebagai peraih nilai UN tertinggi.

Diiringi cibiran dari para wali murid dan beberapa siswa yang tidak terima mengapa si trouble maker yang memiliki nilai terbaik pada ujian nasional, gadis itu tetap berjalan dan mengambil mic yang disodorkan oleh MC kemudian naik ke atas podium.

"Pertama-tama, terima kasih kepada Tuhan yang telah mengizinkan saya mendapat nilai yang baik pada ujian ini!"

Dengan suara yang berat, gadis sombong itu memberikan sedikit prakatanya.

"Kedua, tentu saja saya berterima kasih kepada diri saya yang telah mengerjakan ujian dengan baik!" gadis cantik itu tertawa kecil dan kembali melanjutkan ucapannya.

"Dan yang ketiga, terima kasih kepada teman-teman yang... mungkin... membiarkan saya mendapat nilai tertinggi!"

Dan gadis itu turun dari podium setelah menerima piala juga menyalami kepala sekolah yang memberikannya.

Tanpa menghiraukan tatapan merendahkan dari seisi aula, gadis itu berjalan keluar ruangan meskipun ia mengetahui dengan jelas bahwa  susunan acaranya masih panjang.

***

"Traktir dong Shei!"

Rian menarik kebaya yang masih Sheila pakai sebagai dresscode pada acara perpisahan tadi.

Berbeda dengan kebanyakan murid yang masih setia menjalankan acara di aula, Sheila dan kawan-kawan lebih memilih nongkrong di warung Mpok Iyem ditemani lagu-lagu Queen kesayangannya yang disetel secara shuffel dengan volume paling kencang oleh Sheila.

"Iya deh, gue traktir! yuk rayakan kemenangan gue, cihuy!" tatapan angkuh yang biasanya melekat pada Sheila hilang sudah saat bersama teman-temannya digantikan dengan sosok Sheila yang bobrok dan receh.

Dengan suara kencang, Sheila mengikuti lagu yang mengalun.

“I want to break free from your lies
Your so self satisfied I dont need you”

"Shei!"

Kebaya Sheila kembali ditarik saat Sheila sedang asyik menggunakan gelas Mpok Iyem sebagai mic tiruan mengikuti lagu yang sedang diputar.

Sheila mendengus kesal dan mau tak mau berbalik. Menatap tajam Angga yang beraninya mengganggu saat ia sedang asyik bernyanyi.

"Apaan?"

Bukannya menjawab, Angga malah menunjuk orang yang berdiri di ujung warung Mpok Iyem. Sheila mengernyit dan berjalan mendekati orang itu.

"Shei,"

Suara berat memanggil nama Sheila untuk yang kesekian kalinya. Namun suara kali ini tidak terprediksi.

Pemilik suara yang tak sama sekali Sheila sangka.

***

Alex merampas map yang Raka sembunyikan di balik badannya. Menatap curiga Raka yang masih memasang wajah mencurigakan.

Our Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang