Well, I can promise you tomorrow
But I can't buy back yesterdayI'll be there for you - Bon Jovi
Sheila menatap rumah besar di depannya dengan tatapan kagum. Ah, bukan rumah lebih tepatnya mansion karena terlihat benar-benar seperti istana.
Harusnya Sheila kembali dari dulu kalau tau keluarganya ternyata sesultan ini! Hehe, jiwa materialistiknya mulai berkobar-kobar.
Dengan riang, Raka menggandeng tangan Sheila yang masih terdiam di sebelah mobil.
"Ayo Lia! Masuk bareng Kakak! Percaya deh kalau mereka juga rindu kamu,"
Raka menatap Sheila dengan tatapan yang menurut Sheila aneh banget sehingga membuat tawa Sheila meledak.
"Apaan sih lo, Kak! Geli deh!" Sheila berusaha melepaskan kaitan tangan Raka di lengannya.
Raka merajuk kecil dengan cemberut dan menarik pipi tirus Sheila, "Hm... enggak boleh pakai lo gue sama Kakak kandung sendiri!"
Sheila hanya menghela napas dan tersenyum tipis, mengiyakan agar tidak terjadi perdebatan yang lebih panjang lagi, "Iya deh Kakakku yang paling ganteng,"
Mendengar pujian dari adiknya, membuat jantung Raka rasanya hampir meledak karena terlalu senang.
Raka menarik adiknya yang menggerutu sambil bersenandung.
Hmm... ia sungguh senang sekali hari ini!
"Mama... Raka pulang!" Raka berteriak dengan kencang di dalam mansion yang terlihat sepi. Alex yang berjalan mengikuti Raka dari belakang langsung menempeleng kepala adiknya karena berteriak terlalu keras apalagi di samping adik manisnya.
"Berisik! Kasihan Lia nanti budek di samping kamu."
Raka kembali menggerutu apalagi saat Alex menarik tangan Lia dan membawanya menuju lantai dua.
"Huh... dasar gorila posesif! Untung lo Kakak!"
***
Seluruh keluarga berkumpul saat Alex memberitahu bahwa ada hal penting yang ingin ia sampaikan. Bahkan Leon, dan Prayuda (Kakek mereka) langsung pulang dari kantor dan membatalkan beberapa meeting mereka.
Dion juga langsung pulang dari rumah sakit dan membiarkan dokter lain mengambil alih operasinya. Karena mereka tahu bahwa hal yang Alex bilang penting pastilah penting sekali.
Si Sulung Prayuda itu tidak pernah main-main.
Alex menangkup wajah cantik adiknya yang tak terlihat sedikit pun gugup kemudian tertawa kecil.
Ya Tuhan... adiknya ini...
Persis seperti jiplakannya!
Sheila yang sedang menonton drama korea mendengus saat telapak tangan lebar Kakaknya menangkup pipinya. Dengan kesal, ia mematikan ponsel dan balas menatap Alex.
Alex kembali tertawa. Kali ini ia juga mencium pipi adiknya yang terlihat amat menggemaskan di matanya.
"Kamu enggak gugup, dek?"
Sheila mengendikkan bahunya seolah tak acuh. Kemudian Ia menatap mata Alex yang terlihat persis seperti matanya dengan hangat,
"Aku enggak perlu takut kan saat Kakak bilang kalo mereka beneran ingin aku balik!"
Setelah terkekeh, Alex mengacak rambut panjang adiknya dan menggandeng tangan Sheila.
Membawanya menuju ruang keluarga yang sudah dipenuhi seluaruh anggota keluarga Prayuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Fiksi RemajaSi cewek galak ini ternyata memiliki empat kakak posesif! "Wah, Bagaimana ini?" Follow ig Author juga yaa @njwazkyh