You ask if I'll grow to be a wise man
Well I ask if I'll grow old
You ask me if I known love
And what it's like to sing songs in the rain?Blaze of glory - Bon Jovi
"Pagi semua!"
Sheila berjalan mendekati meja makan yang sudah terisi penuh sembari tersenyum lebar dan menyapa dengan hangat.
"Pagi sayang," Raya dan Leon juga keempat kakaknya langsung membalas sapaan manis Sheila.
Sheila langsung duduk di kursi sebelah Alex dan mengambil nasi goreng. Sarapan pagi ini terasa hangat seperti biasanya disertai obrolan-obrolan kecil seperti bagaimana perasaan Sheila di hari pertama masuk sekolah dan lainnya.
Sarapan hampir usai saat salah satu maid mengantar susu yang cukup panas kepada Sheila.
Namun, belum sempat Sheila ambil susu itu dari nampan, Maid yang membawanya sedikit oleng entah mengapa dan membuat susu itu tumpah membasahi seragam baru Sheila.
Sheila yang merasa seragamnya basah tentunya merasa amat jengkel.
"Shit," ia bahkan refleks mengumpat pelan.
"KAMU INI BAGAIMANA, HEY?" Alex dan Leon berteriak bersamaan. Refleks hampir mengeluarkan kemarahannya saat melihat Sheila meringis. Mungkin kulitnya sedikit memerah karena ketumpahan susu yang cukup panas itu. Tapi sejujurnya, dibanding sakit, Sheila lebih merasa kesal.
Sedangkan Raya dan ketiga Kakak lainnya mendekati Sheila yang sedikit menunduk.
"Ma—maaf.. tuan... saya tidak sengaja,"
Si tersangka yang menumpahkan susu hangat ke seragam Sheila sontak berjalan mundur karena ketakutan.Alex menatap maid itu dengan tatapan tajam dan kembali berseru, "CEPAT BERESKAN BARANG-BARANG KAMU DAN PERGI DARI SINI!"
"Tapi.. tapi.. Tuan,"
"SEGERA! KAMU SAYA PECAT!"
Teriakan terakhir Alex terdengar amat tegas seperti perintah mutlak.
Maid itu berlari cepat meninggalkan meja makan dan Sheila yang meringis sebal.
"Mah, Shei gimana? Sebentar lagi masuk!" Sheila sedikit panik saat melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul 06.50 yang berarti 10 menit lagi gerbang ditutup.
"Hm.. Raka berangkat duluan aja! Entar Lia Kak Dion yang anter." Dion memberikan solusi sembari menepuk bahu Raka.
"Tapi kak," Raka hendak membantah, namun belum selesai kalimatnya Azra langsung memotong, menyetujui ucapan Dion.
"Bener Rak, berangkat sekarang buruan!"
Karena didesak, Raka akhirnya menyetujui untuk berangkat terlebih dulu meninggalkan Sheila yang masih dikerubungi di meja makan.
"Sayang, ganti baju dulu ya,"
Raya mendorong bahu Sheila menuju kamarnya untuk berganti baju dengan cepat. Sheila sedikit mendengus. Paginya hari ini rusak karena maid sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Teen FictionSi cewek galak ini ternyata memiliki empat kakak posesif! "Wah, Bagaimana ini?" Follow ig Author juga yaa @njwazkyh