After Story Merlion' I'm in Love

4.4K 177 44
                                    

Warning:

Please do not read this if you’re under 21. I really recommend if you’ve got married even if you’re above 21. This part has some sexual contents that may be not suitable for you and at your own risk.

 *********

Sentuhan-sentuhan bibirnya di leher membuatku mengerang tertahan. Aku duduk di pangkuannya dengan posisi menghadap ke arahnya.

“Kau merindukanku, Sayang?” bisik Jonathan lirih. Tangannya bergerilya, menerobos masuk ke dalam blus putih berkancing depan yang kukenakan. Aku tersentak sedikit ketika merasakan bagian paling lembut di dadaku menghangat karena usapan telapak tangannya. Ya ampun, Nate memang paling tahu cara memanjakanku!

“Aku merindukanmu setiap waktu, apalagi kalau mengingat sentuhanmu yang ini,” jawabku sambil menggigit lembut telinganya, menahan hasrat yang semakin dalam sebagai efek dari handjob-nya.

“Maksudmu sentuhanku yang ini? atau mungkin yang ini?” Kali ini salah satu tangannya berpindah ke balik rok pendek yang kupakai.

“Kau nakal,” ujarku sambil menggigit bibir, menahan rasa geli yang muncul pada awalnya seperti biasa sebelum berganti dengan perasaan rileks dan kemudian ketagihan. “Sebenarnya kau darimana saja, sih?”

“Aku baru saja mengunjungi taman di atas atap apartemen yang baru saja selesai dibangun oleh landlord kita. Dia tidak bohong waktu bilang tempat itu benar-benar indah. Lain kali kau harus melihatnya sendiri, Sayang.”

“Hmmph...apa tamannya lebih indah dari aku?” Kali ini aku memilih untuk membungkam bibir tipis suamiku dengan ciuman-ciuman ringan dan cepat untuk melampiaskan hasrat yang sudah muncul dari tadi. Kurasakan Jonathan membalas tindakanku dengan cara memperbanyak intensitas aktivitas jemarinya di balik rok. Tidak lama, pandanganku terasa berkabut. Aku sudah mulai tidak bisa fokus pada ruang duduk di sekitarku lagi ketika erangan-erangan kecil muncul dari bibirku.

Oh my God, Nate!” teriakku kencang sambil mencengkeram bahunya erat-erat. Aku tahu sebentar lagi kami sudah harus segera pindah ke kamar. Sayangnya tanganku tetap tidak bisa berhenti membuka ikat pinggang Jonathan dan dengan tidak sabar menarik turun ritsleting-nya.

Aku berhasil! Senyumku terkembang sempurna.

Bunyi bel pintu tiba-tiba saja menyentakkan kami berdua. Tergagap aku memandangi suamiku, sebelum menyadari blusku yang sudah berantakan di sana-sini dengan kancing terbuka dan menyembulkan bagian pribadi yang terbungkus lingerie hitam.

Jonathan menyeringai ketika akhirnya dia mendorongku turun dari pangkuannya kemudian berdiri dari sofa.

“Rapikan pakaianmu,” ujarnya dengan pandangan kalah.

Sambil merapikan celananya sendiri, dia beranjak menuju pintu depan untuk membukanya. Dengan cepat aku menyusul sambil memandangi suamiku dari belakang. Dia pasti menahan sakit sekarang karena gagal menuntaskan keinginannya padaku tadi.

Mataku menyipit ketika aku melihat sesosok tubuh ramping, tinggi, berambut pirang sedang berdiri di depan pintu dan bercakap-cakap dengan suamiku.

“Sayang, dia tetangga baru kita,” ujar Jonathan ketika aku muncul di sebelahnya. “Kenalkan, ini Diandra Woo, istriku,” katanya lagi pada si pirang itu.

Sekarang aku baru benar-benar bisa melihatnya. Dia tidak cuma punya tubuh seperti model, tapi dia juga sangat cantik dengan mata biru dan bibir sensualnya itu. Astaga! Dia benar-benar hot!

Sophi's Music BoxWhere stories live. Discover now