Daren mengusap usap matanya, menyesuaikan dengan cahaya terang yang menusuk kornea nya.
Dia merasakan sesuatu yang berat diatas kepalanya, tangannya meraba benda itu.
Karena tak bisa menebak, Daren melepas benda tersebut dari kepalanya, benda itu mirip mahkota dengan bulu bulu yang Daren tak tau bulu apa itu.
Dan lebih terkejut lagi, dia berada diatas sebuah tempat tidur kuno beralas daun daunan dengan tubuh atas telanjang dan tubuh bawah mengenakan pakaian kuno, seperti pakaian suku pedalaman.
Ah ya, Daren ingat, saat dia kembali dari mendaki, mobilnya terjun ke dalam jurang dan Daren tak ingat apa lagi.
Daren bangkit, dan tak tanggung tanggung, terkejutnya kali ini mampu mengeluarkan semua isi otaknya.
Ada seorang gadis yang sangat cantik berada tepat disampingnya tengah tertidur pulas. Gadis itu mengenakan pakaian yang senada dengannya.
Daren menutup mulutnya, tiba tiba dia merasa mual.
Daren mencoba berpikir, What's Going on?
Daren memutuskan untuk membangunkan gadis cantik disampingnya itu.
Daren menggoyangkan bahu gadis itu,
"Eh, bangun!"
Tanpa diduga, gadis itu langsung bangun, dia mengusapkan matanya sebentar kemudian tersenyum saat menatap Daren.
"Kamu siapa?" Tanya Daren.
Gadis itu nampak membernarkan posisinya.
"Aku Aeleasha Oshaka Beatarisa." Saut Gadis itu.
Sesaat Daren terlena dengan suara gadis itu, suaranya sangat lembut dan.. Ayu.
Kemudian Daren sadar, Namanya aneh banget! Susah nyebutinnya.
"Saya Daren Chrylo Benjamin." Daren balik memperkenalkan diri.
Gadis didepannya yang bernama aneh itu mengangguk, Daren menggaruk tengkuknya,
Hendak memanggil nama Gadis itu lagi, tapi dia lupa. Namanya panjang dan aneh, yang dia ingat Hanya 'Oshaka'Ingin bertanya lebih lanjut lagi, Tapi gadis itu sudah menarik tangan Daren untuk keluar dari rumah kecil ini.
Daren menganga tak percaya, Ratusan orang diluar ini ternyata tengah menyambutnya keluar dengan menaburkan bunga bungaan.
Daren menatap gadis disampingnya, tapi gadis itu hanya tersenyum.
Kemudian ada pria yang cukup tua datang menghampiri nya.
"Saya serahkan putri saya kepada Anda.." kemudian Daren tak tau lagi bahasa apa yang digunakan orang tua itu.
Daren semakin tak mengerti ketika seorang wanita paruh baya mengambil tangannya dan tangan gadis disampingnya, dan menumpuknya jadi satu.
"Ikatan Darah sudah terjadi, maka ikatan batin dan takdir akan terjalin. Semoga kedua mempelai dianugerahi kebahagiaan yang berlimpah." Ucap wanita paruh baya itu kemudian disoraki orang orang yang sedang menonton itu.
Daren tak mampu berkata kata, dia dinikahkan? Dengan gadis cantik disampingnya ini?
Daren ingin marah, tapi tak mampu.
_____
Kini Daren dan istrinya digiring ke dalam sebuah ruangan.
Hell! Istri?
Kini gadis cantik didepannya menatapinya dengan senyuman yang tak pernah hilang di wajah cantiknya.
Apa Gadis itu tidak merasa menyesal menikah dengannya?
Bukankah ini bisa digolongkan pernikahan paksa?
Oh ya, tentu saja hanya ia yang terpaksa.
"Illo."
Daren terperangah, ia menatap gadis cantik didepannya. Gadis itu tersenyum manis, mau tak mau Daren ikut tersenyum karenanya.
"Illo." Panggil gadis itu sekali lagi. Daren tersenyum menanggapi.
"Kenapa?" Tanya Daren karena gadis itu hanya tersenyum. Dan lagi, Daren tak tau harus memanggilnya apa.
"Siapa namamu tadi?" Tanya Daren.
"Aeleasha Osakha Beatarisa." Jawab Gadis itu.
"Saya panggil Oshaka boleh?"
Gadis itu menggeleng. "Tidak boleh. Itu nama suku kami."
Daren menggaruk tengkuknya.
"Saya panggil Ocha boleh?" Tanya Daren mendapat nama lucu di otaknya.
Gadis itu tersenyum malu, lalu mengangguk.
Daren tak tahan, kenapa gadis cantik ini sangat menggemaskan.
"Oh ya. Saya masih bingung. Kenapa saya dinikahkan sama kamu?" Tanya Daren.
"Karena mereka menemukan kamu di kamarku. Dan orang yang bukan dari suku kami memasuki daerah Oshaka, itu dianggap tabu." Terang Aeleasha membuat Daren memiringkan kepalanya, mencoba mengerti.
"Lalu apa hubungannya dengan pernikahan?" Tanya Daren.
"Di suku kami, anak perempuan dari ketua suku tidak boleh berhubungan dengan laki laki sesama suku, dari aku lahir hingga sekarang, ini pertama kali aku berbicara dengan laki laki. Kami tidak diijinkan berinteraksi suara, bahkan dengan Ayah pun."
Daren sedikit kaget dengan penjelasan Aeleasha.
"Dan saat itu, aku menemukan kamu didasar jurang, kamu penuh luka dan darah jadi aku membawamu ke kamar untuk aku obati. Dan sampai Ayah melihat kita berdua, pada saat itu juga Ayah memutuskan untuk menikahkan kita. Awalnya aku tak tau hal ini, tapi setelah ibu menjelaskan padaku,aku mengerti. Aku harus menikahi kamu." Lanjut Aeleasha.
Daren terdiam sejenak. Peraturan suku ini sangat Aneh.
Anak kota sepertinya sangat asing dengan peraturan seperti ini."Lalu?" Tanya Daren .
"Lalu?" Ulang Aeleasha.
"Lalu, kenapa kita dikurung ditempat kayak gini?" Tanya Daren lagi.
"Um, itu.. ini adalah malam pertama pengantin." Semburat merah muncul setelah Aeleasha mengatakannya.
Daren tak tau harus apa. Tapi insting lelakinya muncul begitu saja saat Aeleasha membuka kain penutup atasnya. Kini terlihat setengah dadanya yang hanya dibalut kain putih tipis.
"K kamu mau ngapain?" Tanya Daren gugup.
"kata ibuku, kita harus melakukan hubungan suami istri setelah selesai pemberkatan. Aku tidak tau caranya. Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Aeleasha polos.
Daren menggeram.
Kenapa gadis itu sangat polos sekali.
Daren diam, maka Aeleasha melanjutkan kegiatan nya melepaskan pakaian.
"T tunggu " cegah Daren.
Dia kembali memakaikan kain yang tadi sempat dilepaskan gadis itu.
"Kenapa?" Tanya Aeleasha.
Gadis itu menatapnya polos, Daren kikuk sendiri.
"Emang harus ya?" Tanya Daren.
Aeleasha mengangguk, "kata ibuku ini wajib."
Berarti jika ditolak maka itu dosa?
Daren menjerit dalam hati.
Dia mengusap kepalanya frustasi.Kondisi macam apa ini?!
"Oh God!" Teriak Daren saat mendapati Aeleasha sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun.
HAIII INI GENRE FANTASI ROMANTIS. HEHE. KALO SUKA VOTE YAA!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Suku Hutan Utara
FantasyDaren terbangun dengan keadaan sudah sah menikah. dan anehnya, dia dinikahkan dengan anak ketua suku karena tak Sangaja memasuki wilayah mereka. Aeleasha Oshaka Beatarisa Daren Chrylo Benjamin