12. Terlambat

36.1K 1.3K 292
                                    

Sebelum baca vote dulu yah!

Happy reading ❤️

...

Jerman yang menjadi tempat teduhnya selama dua tahun ini akan segera ia tinggalkan, Menyusul tempat teduh lainnya.

Daren Benjamin.

Melinda tersenyum menatap foto selfie mereka ketika berkuliah dulu.

Tak sabar Melinda bertemu Daren.

Karena beberapa hari lalu, anak buahnya bilang kalau Daren mengambil penerbangan menuju new York. Jadi dia punya alasan untuk bertemu tanpa pulang ke tanah kelahirannya yang tak mau ia ingat lagi itu.

__

Melinda mengambil ponsel dan segera mencari nama Daren.

"Halo Daren... Aku denger kami lagi di New York. Aku juga mau pulang jenguk mama... Kamu sibuk?... Sopir rumahku gak bisa jemput, lagi nganterin mama... Bisa minta tolong jemput gak?... Okay thank Benjamin."

Melinda tersenyum, Daren masih mau merepotkan dirinya untuk menjemput. Mungkin kesempatan besar lainnya akan segera dia dapatkan.

Melinda menunggu dengan sabar, berulang kali mengecek ponsel, lalu kembali memperhatikan orang orang.

Tak lama kemudian, perawakan Daren yang sudah ia hapal membuatnya reflek berlari kecil dan langsung menubruk dan memeluk tubuh Daren.

"Kangen banget!"

"Melinda, Udah lama gak ketemu."
Melinda melepas pelukan, rasanya benar benar bahagia saat Daren menyambut pelukannya.

"Ayo, Aku mau makan. Laper banget." Melinda berjalan lebih dulu, sudah bertahun tahun, tapi Melinda masih mengenali mobil kesayangan Daren, bahkan digunakan untuk menjemputnya. Itu sesuatu yang bagus.

Melinda tersenyum girang, dia berjalan lebih dulu menuju mobil, namun saat hendak membuka pintu mobil, suara Daren menginterupsi.

"Kamu dibelakang... Biar Ocha didepan."

Ucapan Daren membuat Melinda menoleh ke seorang gadis yang bersembunyi dibelakang tubuh Daren.

Hatinya berdenyut begitu saja saat melihat rupa Gadis itu yang begitu cantik.

Melinda mengangguk pelan kemudian menuju kursi belakang.

Dari belakang, Melinda bisa melihat bagaimana tatapan Daren untuk gadis itu.

Benar benar gadis beruntung.

Melinda menghela napas.

"Sorry ya Daren. Abisnya supir aku gak bisa jemput soalnya lagi nganterin mama.  Cuma kepikiran kamu aja tadi .."

Padahal emang niat mau modus.

"Gak apa Mel. Santai aja."

"Oh ya... Ini Ocha? Kamu pacarnya Daren?" Tanya Melinda ke Aeleasha.

Aeleasha hanya diam, membuat Melinda menatap Daren dari belakang.

"Dia istriku, Panggil Aeleasha saja." Jelas Daren, membuat Melinda tertampar. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pernikahan Suku Hutan UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang