3. Malu malu tapi mau

84.4K 1.1K 10
                                    

Daren berdehem untuk mencarikan suasana yang canggung ini. Dia merasa malu sekaligus bergairah ketika melihat Aeleasha yang bahkan hanya duduk diam ditempatnya.

Bodoh sekali dia langsung merasa jatuh cinta dengan wanita cantik dan polos ini.

Sedangkan Aeleasha hanya menatap Daren diam, dia tak tau apa yang suaminya pikirkan sampai terus memegang kepalanya, sesekali menggeleng dengan mimik muka yang serius.

"Illo." Panggil Aeleasha membuat Daren tertegun.

Bahkan suaranya dapat membangkitkan gairah nya yang ia tahan mati Matian!

Fuck you, Daren!

"Oh ya, kok kita dikurung disini?" Tanya Daren yang heran saat tadi pagi dicegah orang yang berjaga diluar karena ingin meninggalkan bangunan minimalis ini.

Aeleasha terkikik sebentar, "bukan dikurung. Di suku Oshaka, pengantin baru akan tinggal dan tak diijinkan keluar selama seminggu."

Bedanya sama dikurung apa?!

"Hah? Kok bisa?" Tanya Daren yang bingung sekaligus jengkel. 

"Tidak semua pengantin baru, hanya pengantin yang menikah karena dijodohkan. Entahlah, aku hanya melihat ritual hanya dua kali, saat temanku menikah dan saat kakakku menikah."

"Oh ya, berapa umurmu?" Tanya Daren yang tiba tiba terbesit dibenaknya berapa kira-kira umur istrinya ini.

"Menurut perhitungan bumi, aku sudah berumur 20 tahun, tapi menurut perhitungan langit, aku baru berumur 2 tahun." Terang Aeleasha yang membuat Daren memiringkan kepalanya bingung. Selisih 7 tahun dengan Aeleasha.

"Kamu tidak mengerti?" Tanya Aeleasha, dan Daren mengangguk dengan polosnya membuat Aeleasha gemas dan terkikik.

"Eh!, jangan ketawain saya ya, saya itu termasuk orang tercerdas dan terpintar di perusahaan. Kok muka kamu kayak ngerendahin saya gitu!" Sarkas Daren yang tak terima melihat tawa Aeleasha yang seperti mengejek dirinya.

"Aku bukan menertawakan itu suamiku. Hanya saja, wajahmu sangat menggemaskan tadi." Aeleasha kembali terkikik membuat Daren mematung.

Suamiku? Suami?

Suami?

Suami?

Aish! Mengapa dirinya merasa tersipu hanya karena dipanggil begitu.

"Sudahlah, lagian saya gak perlu ngerti begituan!" Daren masih merajuk sekaligus tersipu,

Aeleasha tersenyum maklum.

"Oh ya, kapan saya bisa balik ke tempat saya lagi? Terus kamu gimana?" Tanya Daren yang masih terpikir untuk pulang ke rumah mewahnya.

"Setelah seminggu, kita bisa memberi keputusan, Pihak wanita yang ikut pihak pria atau sebaliknya. Lalu aku, hanya akan mengikuti keputusan mu, suamiku." Ucap Aeleasha penuh anggun.

Daren hanya mengangguk angguk.

Tentu saja ia akan pulang ke rumah nya!

Dan, bagaimana dengan Aeleasha? Istrinya ini?

Bisa bisa dia dipukul habis habisan oleh ibunya karena setelah menghilang malah membawa seorang istri datang ke rumah.

Memikirkan pukulan ibunya saja Daren sudah merinding.

Harus ngadu sama ayah dulu!

Daren tersenyum brilian memikirkan idenya.

Oh ya, dia tidak tau bagaimana keadaan dirumahnya setelah mengetahui dirinya menghilang. Dia juga tak tau berapa lama dia menghilang.

Pernikahan Suku Hutan UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang