2. panas panasan

93.3K 1.1K 20
                                    

"k kenapa di lepas s semua?!" Daren merasakan pasokan udara disekitarnya menipis.

Sesak dibawah celananya membuatnya merutuk diri.

Aeleasha menatap Daren polos.

Daren menarik napas dalam, mengatur hasrat yang kapan saja bisa mengontrol dirinya.

"Pakai lagi ya?" Bujuk Daren, sekuat tenaga tidak tergiur dengan payudara sintal dan kulit putih bersih gadis didepannya. 

"Kenapa?" Tanya Aeleasha, dia menatap Daren tak paham.  Daren menggeram kesal.

Disuruh pakek baju tanya kenapa! 

"Pakai ya? Nih" Daren meraih kain didepannya dan memberikannya kepada Aeleasha.

"Trus bagaimana kita berhubungan badan?"

Oh shit!

Daren tersenyum paksa, "jangan Malam ini ya."

Aeleasha mengerutkan kening.

"Kenapa?" Tanya Aeleasha.

Daren menarik napas lagi. "Emang kamu tau caranya?"

Aeleasha menggeleng.

"Nah! Saya juga gak tau caranya!"

Sekarang Daren merasa Yakin, malam yang panas tak akan terjadi hari ini.

Aeleasha mengangguk anggukan kepalanya,

Daren yakin, Aeleasha benar benar gadis polos tak tersentuh. Dalam artian, tak tau mengenai hal hal seperti itu.

Sedangkan dirinya, sudah sejak dia masuk SMA mengerti akan hal itu, bahkan tau... Caranya.

"Jadi malam ini kita ngobrol aja ya."

Aeleasha mengangguk, gadis itu berdiri, duduk lebih dekat dengan Daren.

Namun Daren malah salah fokus dengan tubuh polos Aeleasha.

Daren mulai was was.

"Kamu, enggak malu?" Tanya Daren.

Aeleasha mengangguk, "tapi ibu menyuruhku untuk menghilangkan rasa malu itu, karena dalam hubungan suami istri ini adalah kewajiban. Aku hanya menjalani tugasku."

Ucapan Aeleasha membuat Daren terdiam.

"Beneran wajib berhubungan badan kayak gitu? Bercinta?" Tanya Daren.

Aeleasha mengangguk semangat. "Ibuku bilang, keturunan ketua suku Oshaka, apabila sudah menikah dan bisa melakukan hubungan badan di malam pemberkatan akan dikaruniai kebahagiaan dan kepercayaan oleh tuhan yang maha kuasa. Juga, mempererat hubungan antara suami istri, tak akan ada yang bisa mengalahkan cinta mereka setelahnya. Dan aku hanya menginginkan hal baik terjadi dalam pernikahan kita."

Daren menatap Aeleasha sendu. Ternyata gadis ini begitu polos.

"Bener kayak gitu?" Tanya Daren lagi dan Aeleasha mengangguk.

Sekali lagi, Daren salah fokus dengan gerakan payudara Aeleasha yang terpampang didepannya.

Hasratnya mulai timbul dan kepalanya terasa pening.
Daren menatap Aeleasha yang hanya menatapnya bingung.

Sungguh! Gadis didepannya ini sangat polos, otaknya masih suci dari pemikiran orang dewasa pada umumnya.

Dia jadi tak tega ketika berpikir kalau dia benar benar menyetubuhi Aeleasha.

Pernikahan Suku Hutan UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang