8. sebuah jawaban

27.9K 1K 44
                                    

Hai!! Akoh kembaliiii!!!

Sebelum baca, vote dulu yah!

Happy reading ❤️

...

Aeleasha menatap Daren kaget, matanya membola dan bibirnya dilipat kedalam. Rasa gugupnya terpecah seketika.

Mata polosnya terus menatap Manik mata Daren yang juga menatapnya penuh... Harap cinta.

"Kamu.. cinta gak sama saya?" Tanya Daren lagi. Daren semakin mengeratkan rangkulannya dipinggang Aeleasha.

Pipi Aeleasha semakin memerah, membuat jemari Daren rasanya ingin menyentuh pipi Aeleasha, kulitnya yang lembut bagaikan kulit bayi membuat Daren betah.

Tiba tiba ponsel Daren berdering, ternyata mamanya menelepon.

"Kenapa mah?... Sekarang? ... Okay,.. Iya ini sama Ben... Iya mah , Byee." Daren kembali menatap Aeleasha.

"Mama mau ketemu." Ucap Daren. Aeleasha hanya diam membuat Daren mencubit pipi gadis itu.

"Ayo." Daren dan Aeleasha Segera turun.

__________

"Aeleasha!" Rena berjalan memeluk Aeleasha.

"Uhu, kangen sama mantu satu ini." Rena menguyel uyel pipi Aeleasha.

Daren melihat interaksi Aeleasha dengan mamanya itu sedikit heran.

Sejak kapan mereka berdua akrab? Bukankah ini kali kedua mereka bertemu.

"Ada Daren loh disini!" Ucap Daren sedikit keras.

Rena terkikik begitu juga Aeleasha yang hanya tersenyum geli.

Lalu Bunda Rena menyeret Aeleasha ke dapur, tentu saja diajak berperang dengan bumbu masakan.

Daren hendak mengintip, samar samar dia mendengar percakapan mereka berdua.

"Kamu masih ingat ga resep yang itu..?" Tanya Rena membuat Daren merenyit dengan jawaban Aeleasha selanjutnya.

"Masih inget kak, Belum lama ini perayaan di Desa."

"Eh..!" Daren menginterupsi membuat Rena dan Aeleasha menoleh.

"Kok Ocha panggil Mamah Kakak? Perayaan desa apa? Kok pada ngawur sih? Lagi latihan drama atau apa? Latihan jadi orang suku pedalaman?" Tanya Daren sewot sekali.

"Kamu Cerewet banget Ben. Ngapain juga mamah latihan jadi suku pedalaman. Mamah diem aja udah pro." Jawab Bunda Rena membuat Daren berpikir keras.

"Apa Apaansih. Kamu Ocha, Panggil Mamah ya mamah, jangan kakak. Ke ge'er an ngerasa muda entar." Ucap Daren yang semakin seperti ibu ibu.

"Udah ah, ngerasa aneh disini. Ben mau mandi dulu. Dan kamu Ocha, mau mandi bareng gak?!" Tanya Daren gak nyantai.

Pernikahan Suku Hutan UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang