7. Sebuah pertanyaan

31.4K 1K 21
                                    

Sebelum baca vote dulu yuk!

Happy reading ❤️

...

Atas inisiatif Daren, Aeleasha Akhirnya ikut Daren pergi ke kantor lelaki itu.

Daren ingin mengajak Aeleasha mengenal dunia luar lebih jauh. Karena mau tak mau, Aeleasha harus terbiasa hidup di dunia seperti ini.

Disepanjang perjalanan menuju ruangannya, Semua pasang mata menatap ke arah Boss mereka.

Seumur mereka bekerja di perusahaan Benjamin, mereka tak pernah sekalipun melihat Boss Ben mereka membawa seorang wanita, bahkan ada desas-desus kalau Daren adalah seorang Gay.

Pegawai wanita maupun pria terlena dengan kecantikan Aeleasha yang begitu natural dan alami.

Daren yang melihat itu hanya merasa jengkel dan mempercepat langkahnya menuju lift.
Dan Aeleasha, hanya sibuk menatap keseluruh penjuru bangunan ini.

Bangunannya begitu besar dan megah.
Disepanjang perjalanan juga, beberapa orang menunduk memberi hormat ke arahnya, tepatnya kearah Daren.

"illo? Kenapa mereka memberi hormat padamu?" Tanya Aeleasha. Aeleasha masih berpikir kalau suaminya itu mungkin saja adalah ketua suku disini.

"Oh, itu biasa. Saya kan Boss mereka. Mereka harus hormat dong sama saya." Ucap Daren. Terlihat sekali membanggakan dirinya.

"Boss? Seperti pemburu yang suka mengacau?" Tanya Aeleasha yang nampak ngelantur, membuat Daren kesal sekaligus gemas.

"Bukan Ocha, Saya itu Pemimpin, pemimpin perusahaan." Daren mencoba memberi penjelasan.

Aeleasha sempat terpaku dengan panggilan lelaki itu, "pemimpin perusahaan? Seperti ketua suku?"

Rupanya Aeleasha belum paham.

"Udah ah! Nanti juga ngerti." Ucap Daren yang sudah jengkel

Aeleasha mengerucutkan bibirnya. "illo, Aku membuatmu marah?" Gumam Aeleasha pelan.

Daren yang samar samar mendengarkan Hanya mengusap kepala wanita itu, gemas sekali dengan Aeleasha yang polos dan kaku itu.

Tidak dirasa mereka sudah sampai di ruangan Daren.

"Kamu duduk disana dulu. Saya mau kerja. Kalau bosen bilang aja ya." Ujar Daren dan Aeleasha mengangguk menurut.

Kemudian Daren berjalan menuju mejanya, mulai membuka berkas dan mengerjakannya.

selang beberapa lama, telepon mejanya berdering.

"Boss Ben, Nona Renata datang." Ucap Anggi diseberang sana. sekretaris nya yang kadang kadang menjadi resepsionis.

"Suruh masuk aja." Ucap Daren.

Aeleasha menoleh karena mendengar Daren berbicara.

Tak lama kemudian pintu diketuk dan masuklah seorang wanita.

"Ayang Daren ku!" Seru wanita itu, dia berjalan mendekati Daren dan langsung memeluk pria itu.

Pernikahan Suku Hutan UtaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang