Seharusnya Merelakan

63 5 2
                                    

"Aku kecewa sama kamu noah"aku segera berlari meninggalkannya. Malam ini yang seharusnya kami melepas rindu,malah menjadi malam yang mengakhiri segalanya. Segalanya tentangku dan dia.

"Kamu kenapa? Mia.."teriak Ny.Vienny. Mama khawatir melihatku berlari ke kamar sambil menyeka air mata.

Hatiku hancur,sangat hancur. Aku tidak mengerti mengapa semesta begitu kejam. Sampai-sampai ia menciptakan perpisahan seperti ini untuk hubungan kami.

Tiga tahun lalu,saat aku bertemu dengan orang tua Noah. Mereka langsung tidak menyukaiku. Katanya,

"Lebih baik mantanmu yang kemarin Noah"ucap Ny.Andria. Yang lain tidak bukan adalah mama Noah. Sambil melirikku dengan tatapan tidak suka. Akupun segera melihat penampilanku. Apakah ada yang salah dengan penampilanku malam ini.

"Noah,ajak Andin kesini besok"Andin yang disebut Tn.Vito. Ayah Noah adalah pacar Noah sebelum bersamaku. Kata Noah mereka putus karena Andin selingkuh.

"Orang tuamu suka banget sama Andin"ucapku setelah orangtua Noah meninggalkan kami berdua di ruang tengah.

"Maafin orang tua ku Mi,aku akan bicara sama mereka"ucap Noah yang ingin menyusul kedua orang tuanya yang belum lama pergi menuju kamar mereka.

"Gak usah Noah,aku gak apa-apa"aku menarik lengannya. Ini kali pertama nya aku membohongi laki-laki yang sangat ku cintai.

"Aku antar kamu pulang ya?"

Hingga pada tahun keempat kami menjalin hubungan. Noah menyerah dan memutuskan apa yang sudah kami jalin bersama-sama. Tapi mau gimana lagi,orang tuanya tidak akan pernah terima aku. Mereka akan terus menginginkan Andin.

"Kamu kenapa Mi? Butuh teman cerita?" tanya mama khawatir dari balik pintu kamarku.

"Aku lagi pengen sendiri ma..."

Malam itu aku mengingat semua kenangan ku dengan Noah. Hanya tersisa kenangan yang akan selalu kusimpan,sampai pada akhirnya aku dapat merelakannya pergi. Noah adalah pria yang sangat baik. Tujuan nya mengakhiri hubungan ini mungkin,karena gak mau ngebuat orang tuanya khawatir. Karena dia menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak orang tuanya sukai.

***

'Lo ke kampus gak hari ini? Gue udah tau semuanya dari Noah,selesai kelas gue kerumah lo'Alex mengirimkan pesan suara kepadaku.

Alex adalah satu-satunya temanku dikampus. Akupun gak tau kenapa dia mau berteman denganku. Aku dan Alex mengambil jurusan managemen. Kami satu kelas dan gak jarang aku cerita tentang semua masalahku kepada Alex. Tapi tentang masalah ini,Noah lebih dulu memberitahu Alex. Bahkan jika dibandingkan,aku lebih sering menghabiskan waktu dengan Alex dibanding dengan Noah. Tapi mulai hari ini aku hanya bisa menghabiskan waktu dengan Alex. Hanya dengan Alex.

"Aku ke cafe sebentar ya ma"hari ini aku tidak kuliah,tapi aku memutuskan untuk menghabisi waktu di cafe dan membaca buku disana. Sebenarnya aku hanya tidak ingin berlarut larut memikirkan Noah.

"Hai Mia,americano?"tanya seorang barista berlebelkan nama JACK di celemek hitamnya. Jack adalah satu-satunya barista di cafe ini yang berteman dekat denganku.

Aku sering ke cafe ini,bahkan saking seringnya Jack sampai hafal pesananku. Iced americano tentunya,tapi tidak jika sedang ada masalah. Setiap ada masalah aku akan memesan iced capucino. Karena menurutku kenyataan yang ku alami sudah cukup pahit. Jadi jika aku memesan capucino,setidaknya ada sedikit rasa manis di hidupku.

"Capucino Jack"ucapku memasang senyum palsu yang pasti akan segera diketahui Jack.

"Are u okay Mia?"tanya Jack karena mungkin ia melihat raut mukaku disertai senyum terpaksa. Ia pasti tahu aku sedang tidak baik-baik saja.

"Ya Jack i'm ok"ucapku yang segera mencari tempat duduk.

Hari ini cafe cukup ramai,sehingga hanya tersisa satu tempat duduk dan meja. Yang pastinya akan menjadi tempatku hari ini.

Thinking Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang