"Kamu serius gak apa-apa Mia?"tanya Jack penasaran dan segera meletakan kopi pesananku di meja.
"Aku baru putus Jack..."padahal aku tipe orang yang gak terlalu suka orang lain tau tentang masalahku. Kecuali temen dekatku. Alex,itu ngga apa-apa.
"Gak apa-apa Mia. Kamu pantas dapat yang lebih baik"ucap Jack menepuk-nepuk pundak ku memberi semangat. Menurutku Noah sudah yang terbaik Jack.
Hari ini cafe memutarkan lagu Rumpang dari Nadin Amizah. Salah satu lagu kesukaan ku,yang hari ini sangat mewakili perasaanku. Tiap kata-katanya amat sangat mewakilkan.
Aku sering ke cafe ini hanya sekedar menghabiskan separuh waktu dari hari hariku. Sekedar membaca buku,atau melamun,memikirkan banyak hal yang aku takuti. Tapi kini ketakutan itu sudah terjadi,aku harus merelakannya,mau gak mau.
Dua jam sudah aku menghabiskan waktu di cafe untuk hari ini,dan kepalaku sudah cukup pusing setelah dua jam membaca buku.
"Terimakasih Jack kopi hari ini"ucapku yang segera keluar dari cafe itu. Baru saja kakiku melangkah ke luar,seseorang memanggil.
"Mia,gue tau lo disini"Alex,ya dia tau aku sering ke cafe ini. Apalagi saat ada masalah.
"Aduh gue lagi gak mau ketemu siapa-siapa Lex"ucapku yang segera berjalan meninggalkannya.
Aku selalu naik bus umum jika berpergian dan tidak kepepet,maksudku jika tidak harus buru buru. Tapi kalo sudah buru-buru biasanya aku bawa motor,atau mungkin minta jemput Noah. Tapi sekarang tidak ada lagi Noah.
"Tapi ketemu Jack mau ya,gue mau ajak lo jalan-jalan tau"ucap Alex yang agak berjalan cepat supaya bisa menyusulku.
"Gue gak mau jalan-jalan,gue mau pulang"
"Yaudah deh gue anter lo pulang"Alex satu-satunya orang yang gak pernah protes,dia selalu ngalah dan selalu nurut. Entah kenapa,tapi dia baik.
"Kalo lo mau jalan-jalan seharian gak apa-apa kok Mi,gue siap nemenin"
"Engga Lex gue gak mau"
***
Di jalan menuju rumahku,kami melewati sebuah toko bunga. Tempat dimana pertama kalinya aku dan Noah bertemu.
Pada hari itu aku ingin membeli bunga untuk merayakan ulang tahun mama. Mama sangat suka bunga mawar. Walau duri di batangnya sering kali melukai tangannya.
Dan pada hari itu juga Noah sedang memesan sebuah karangan bunga,katanya untuk merayakan wisuda temannya. Kami bertemu kembali setelah Noah lulus satu tahun lalu. Hari itu aku masih kelas 2 SMA.
Kami berbincang,bertukar nomor handphone,dan akhirnya Noah mengantarku pulang. Tepat enam bulan kami pendekatan,Noah menyatakan cintanya tepat di toko bunga itu lagi. Sepulang aku dari supermarket dan ingin membelikan titipan mama,bunga mawar.
"Aku udah pikirin Mi,ternyata aku suka sama kamu. Gak di jawab sekarang juga gak apa-apa"itu kata-kata yang bisa mengungkapkan perasannya. Kata-kata yang akan selalu ku ingat. Hari itu aku sangat bahagia mendengarnya,karena Noah laki-laki pertama yang membuatku mengerti apa artinya cinta. Tapi mungkin sekarang jika mengingat kata-kata itu,aku sudah tak sebahagia dulu. Atau mungkin tidak lagi bahagia.
Alex menggangu lamunanku,"Kenapa noah kaya gitu sih Mi?"pertanyaan yang sangat gak masuk akal. Kamu pikir aku tau Alex?
"Lo yakin nanya?"
Saat sampai dirumah aku segera masuk tanpa basa basi ke Alex. Karena pasti Alex tau,aku sedang gak mau bahas masalah Noah.Hubungan yang di jalin empat tahun lamanya berakhir nihil? Bagaimana aku bisa melupainya? Empat tahun sudah belajar mempertahankan,kalau tahu akhirnya akan seperti ini. Untuk apa? Untuk apa jatuh cinta?

KAMU SEDANG MEMBACA
Thinking Of You
Roman d'amourMulai malam itu. Malam dimana kami mengakhiri hubungan kami berdua, kebahagiaan dihidupku tak lagi ada. Menunggu hari esok pun aku sepertinya tak sanggup,tak sanggup menerima kenyataan bahwa semuanya sudah berubah. Apakah semesta mempertemukan dua i...