Agenda hari ini adalah mengajari Irene memasak. Mino akan menepati janjinya beberapa hari lalu ketika Irene minta belajar memasak. Tadi pagi Mino sudah pulang ke apartemennya untuk mengambil pakaian dan barang barang yang dibutuhkan selama tinggal bersama Irene. Sebelum balik ke apartemen Irene, Mino mampir dulu ke supermarket untuk membeli bahan makanan.
Mino menyimpan bahan makanan yang tadi dibelinya ke dalam kulkas, sedangkan Irene duduk di kursi yang ada di dapurnya.
"Hari ini kita mau masak tumis bayam sama ayam goreng gimana? Soalnya saya tadi searching kalo sayur bayam bisa digunakan buat penyembuhan terkilir, bagus buat tulang" kata Mino
"Iya apa aja terserah"
"Oke, saya siapin dulu bahan bahannya"
Mino mengeluarkan bahan bahan yang di butuhkan untuk membuat tumis bayam dan ayam goreng, ia meletakannya di meja.
"Irene, iris bawang sama cabe bisa?" tanya Mino
"Ehmm bisa, cuma motong motong doang kan?"
"Iyaa. Kalo bisa, Irene iris bawang sama cabenya dulu ya saya yang motong bayam sama mau manasin minyak buat goreng ayamnya"
"Oke, sini" kata Irene meminta bahan bahan yang harus dia potong pada Mino, karena dia susah mengambil jadi minta tolong Mino.
Mino meletakan apa yang Irene minta ke depan Irene. Disana sudah ada bawang putih, bawang merah, cabai, pisau dan tentunya alas untuk memotong. Walaupun Irene hanya pernah memasak mie instan di dapurnya tapi peralatan yang dimilikinya cukup lengkap, seperti sewajarnya dapur.
Setelah itu Mino langsung mengerjakan tugasnya. Ia memanaskan minyak lalu memotong bayam. Setelah bayamnya dipotong, lalu dicuci. Minyak juga sudah panas, Mino langsung mengambil ayam yang akan di gorengnya.
"Aw..." ucap Irene yang membuat Mino kaget. Mino melihat ke arah Irene, dapat dilihatnya jari telunjuk kiri Irene berdarah, sepertinya terkena pisau saat sedang mengiris.
Mino langsung mematikan kompor yang tadi digunakan untuk memanaskan minyak. Ia mendekati Irene, mengambil tangannya yang terluka. Lalu membawa tangan itu mendekati bibirnya. Dan jari Irene telah menempel di bibir Mino. Irene bingung apa yang sedang dilakukan Mino, mencium jarinya? Atau Menyedot?
"Uh hah pedes" ucap Mino melepaskan tangan Irene dan langsung lari menuju wastafel. Mino langsung berkumur dan membilas bibirnya.
"Hahahaha" Irene tertawa terbahak bahak melupakan rasa perih di jarinya "Lagian ngapain si ciumin jari aku, kan tadi aku abis motongin cabe hahaha"
Mino sudah kembali dari wastafel
"Reflek aja hehe, soalnya kebiasaan kalo jarinya berdarah suka dihisap biar cepet berhenti" jelas Mino
"Emang iya?" tanya Irene heran
"Selama ini saya lakuin si emang iya beneran berhasil"
"Kok aku baru tau si"
"Hehe, yaudah diobatin dulu ya lukanya. Cuci dulu yuk biar ga infeksi" kata Mino, Irene hanya menganggukan kepalanya. Mino lalu membantu Irene berjalan ke wastafel dan mencuci tangannya.
"Ada obat merah sama plaster luka ga?"
"Ada di kotak p3k, di dalem lemari itu yang paling atas" jelas Irene sambil menunjuk pada lemari yang dimaksud
Mino menuju lemari yang ditunjukan Irene, mengambil obat merah dan plester luka. Lalu ia kembali lagi ke Irene, mengobati luka pada jarinya dengan meneteskan obat merah disana lalu ditutup dengan plesterm setelahnya ia kembalikan barang tadi ketempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBODY
FanfictionIrene, seorang artis terkenal suatu hari harus mendapatkan musibah yang tidak mengenakan. Ketika ia sedang berada di taman, tiba tiba ada seseorang yang mengambil tasnya. Untungnya ada seorang lelaki yang membantu menyelamatkan tasnya, lelaki itu ad...