(27)

268 38 10
                                    

"Yang duet jadinya dua lagu no" kata Irene yang kini tengah duduk di kursi penumpang sebelah Mino

"Jadinya duet semua?"

"Engga, tetep ada solonya satu, duetnya jadinya ambil dua duanya" yang Irene maksud adalah lagu milik Mino yang akan dimasukan ke albumnya. Rencana awal satu lagu solo dan satu lagu untuk duet tapi akhirnya malah dua lagu yang direkomendasikan untuk duet diambil semua.

"Kok bisa ren?" tanya Mino heran

Sejak mereka berdua berpacaran tidak ada yang terlalu berbeda. Mino masih berbicara semi formal kepada Irene. Memang terkesan kaku, tapi mereka sudah terbiasa melakukan itu.

"Tadi waktu briefing aku tunjukin tuh keempat lagunya, mereka juga pada bingung loh karena emang bagus semua. Jadinya voting deh" jelas Irene, Mino mendengarkan penjelasan Irene sambil fokus menyetir

"Buat yang solo akhirnya yang LONELY, cuma beda 2 suara si sama ALARM"

"Serius? Diambil yang LONELY?"

"Iyaa, pada bilang lagunya bagus, cepet nyantol. Cuma banyak lirik yang harus diganti. Kok aku sebelumnya ga sadar ya kalo ada lirik yang mengarah kesana"

"Maksudnya gimana?"

"Kamu tau maksudku no, gausah sok polos" Mino hanya terkekeh mendengar Irene ngomong seperti itu

"Dulu kamu bikin lagu itu bayangin siapa?" lanjut Irene memberikan pertanyaan

"Kenapa tanyanya gitu?" Mino tentu saja kaget mendengar pertanyaan Irene, apalagi Irene sekarang adalah pacarnya, bisa bahaya.

"Ya gapapa, pengin tau aja. Perasaan lagumu yang dulu banyak gituannya. Siapa si cewe yang jadi objek kamu" Irene sengaja memberi penekanan pada kata "objek"

"Cemburu yaa? Mau dibikinin lagu kek gitu juga? Boleh kok"

"Gausah mengalihkan pembahasan, pertanyaanku belum dijawab"

"Ga penting pertanyaannya Irene, saya juga udah lupa siapa, ga spesial ga perlu diinget inget"

"Bohong, mana mungkin ga spesial sampe dibikin lagu gitu" Irene masih tidak percaya dengan jawaban Mino

"Beneran. Orang random aja gitu, bahkan kadang inspirasinya bukan karena seseorang, bisa dari film atau setelah dengerin lagu lain. Ya suka suka aja"

"Jadi ga cuma satu orang? Bener bener ya playboy"

"Itu kan dulu ren hehe, sekarang udah ada Irene saya ga bisa bayangin kemana mana kalau bukan Irene. Mau bikin lagu kek gitu tentang Irene? Nanti saya buatin. Apa mau ngelakuin dulu, biar feel nya dapet"

"Ngelakuin apa hah?" kata Irene sambil menjewer telinga Mino

"Aduh sakit ren, lepasin dong. Sayang" bujuk Mino dengan ucapan yang begitu halus, ditambah sapaan sayang diakhir kalimatnya. Cara Mino itu berhasil meluluhkan Irene, dia melepas jeweran pada telinga Mino. Mino secara diam diam tersenyum bangga karena telah berhasil membuat Irene nurut hanya dengan sapaan "sayang".

"Semua cowo pikirannya kek gitu ya, nakal banget" walaupun melepas jewerannya, tapi ternyata Irene masih jengkel

"Nakal gini tapi Irene suka kan?"

Irene hanya berdecak sebal dan langsung membuang muka dari Mino menghadap kearah jendela mobil yang ada disampingnya.

"Jangan ngambek" Tangan Mino menjulur meraih kepala Irene, lalu mengelusnya "Tadi bercanda kok" lanjutnya

"Tetep aja nakal, mana ke banyak cewe lagi"

Kini Mino beralih ke tangan Irene, menggenggamnya dan sedikit mengelus punggung tangannya. Kegiatan favorit Mino ketika sedang mengendarai mobil bersama pacar, saling menggenggam tangan, rasanya begitu nyaman dan membuat tenang.

NOBODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang