✨ ; don't talk

3.4K 447 23
                                    

•Inside•







Haechan dan Doyoung menutup mulutnya rapat-rapat.

Suara lonceng itu masih terdengar jelas.





Haechan benar-benar ketakutan. Perempuan gila itu masih berada di depan pintu rumahnya.




"Jangan bicara!" Doyoung berbisik pada Haechan yang hampir mau menangis.



Mereka berdua perlahan-lahan mendengar suara derap langkah kaki yang semakin menjauh.

Dan digantikan suara angin dari pepohonan besar yang tertiup kencang.














"Dia udah pergi, jangan nangis!" Doyoung menghapus sisa air mata di pipi Haechan.


Haechan mengangguk dan meremas kedua tanganya gelisah. Dia memandang pintu rumahnya yang tiba-tiba merembas mengeluarkan darah.








Haechan kaget hampir menjerit.









Kaki Haechan lemas, mimpi itu terjadi dan akan terjadi sekarang.






"Kakak.."

"Jangan dilihat!"

Doyoung menggeret tubuh Haechan menuju kamarnya. Dan di depan pintu kamar Haechan mereka berdua berpas-pasan dengan kedua orang tuannya.









"Ada apa?" Ayah memandang mereka dengan raut khawatir.










Haechan nangis sesenggukan sambil memeluk tubuh ayah erat. Bunda mengelus rambut Haechan lembut.




























































"Mimpi Haechan, Haechan gak mau orang itu mati." Tubuh Haechan bergetar.

inside ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang