Kringgg
Kringgg
Kringgg
Bel telah berbunyi sebanyak tiga kali yang artinya sudah masuk jam pelajaran pertama, semua siswa yang masih berada di parkiran, kantin, atau bahkan yang baru sampai di depan gerbang sesegera mungkin menuju ruang kelas. Banyak dari mereka yang berlarian dengan alasan jam pertama adalah jamnya guru killer yang mengajar. Ah, dasar siswa sudah tahu gurunya killer masih saja mereka berangkat ke sekolah mepet dengan jam masuk, setelah itu mereka akan membuat berbagai alasan untuk menutupi kesalahan pada dirinya. Sudah biasa, bahkan selalu terjadi dari waktu ke waktu atau bisa dibilang dari generasi ke generasi?
Kantin pun makin lama makin sepi karna murid-murid sudah berhamburan ke kelasnya masing-masing. Namun, ada yang berbeda di sana karena masih ada dua anak berbeda gender yang masih sarapan, salah satu dari mereka sudah panik karena sarapannya belum habis dan yang satunya masih sangat santai dan tampak menikmati makanannya.
"Baale, ayo masuk." Steffi memutuskan untuk tidak menghabiskan sarapannya dan bangkit dari kursi, menarik Iqbaal untuk segera berdiri dan menuju kelas.
Cowok itu masih bergeming dari tempat duduk dan melanjutkan acara makannya. Hal tersebut tentunya membuat Steffi kesal pada pacarnya. Oh ayolah, ini bukan waktunya untuk bercanda.
Steffi melirik ke seluruh penjuru kantin dengan cemas, takut jika ada guru datang dan memergoki mereka di kantin. Bisa-bisa mereka akan dikira membolos jam pelajaran pertama dan berakhir dengan hukuman tentunya. Tidak, Steffi tak akan membiarkan dirinya dihukum atas apa yang tidak ia perbuat.
Beberapa detik setelah ia mengalihkan pandangannya ke arah Iqbaal, guru BK datang memasuki kantin. Untung saja Steffi melihat itu, buru-buru ia menarik tangan Iqbaal dengan sekuat tenaga. Entah mendapat kekuatan darimana, sehingga ia bisa membuat Iqbaal akan jatuh terjengkang jika cowok itu tak menjaga keseimbangannya.
"Astaga bee, kenapa sih?" tanya Iqbaal yang sudah berdiri di samping Steffi. Gadis itu tak menjawab, hanya menunjuk pada arah di mana guru BK itu berada.
Dengan cepat Iqbaal menggenggam tangan Steffi dan berjalan mengendap keluar dari kantin. Sialan memang, bahkan Iqbaal belum sempat meminum es tehnya tadi, tapi ia harus segera pergi agar tidak tertangkap oleh guru itu.
***
"Gila, hampir aja gue ketangkep guru BK," bisik Steffi pada Salsha.
Steffi dan Iqbaal sudah berada di kelas sejak 10 menit yang lalu dan untung saja guru mereka belum datang. Jadi, mereka masih aman.
Salsha menoleh ke arah Steffi. "Jangan bilang itu alasan lo tadi lari-larian sama Iqbaal?" tanyanya tepat sasaran, membuat Steffi mengangguk lalu terkekeh pelan.
"Seru Cha, tapi deg-degan," jawabnya masih dengan kekehan pelannya.
"Sarap lo lama-lama pacaran sama Iqbaal."
Steffi memelototi Salsha kesal. "Ngomong sekali lagi gue tampol mulut lo pake cabe sekilo!"
"Hehe, peace Tep." Salsha mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya sebagai tanda damai.
"Salshabilla, kamu maju kerjakan soal no. 4." titah Pak Danu selaku guru biologi yang sedang mengajar di kelas mereka.
"Sa--saya Pak?" tanya Salsha menunjuk dirinya sendiri. Pak Danu hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Mati gue, mana tadi gue gak dengerin Pak Bondan jelasin apalagi," ucap batin Salsha.
Steffi tersenyum mengejek, pandangan matanya seperti mengatakan 'mampus lo, kena kan'. Tentunya, hal itu membuat Salsha menggeram rendah, dengan terpaksa ia maju ke depan untuk mengerjakan soal tersebut.
Setelah hampir sepuluh menit, Salsha menyelesaikan soal itu dan jawabannya benar. Ah, tidak sia-sia semalam gadis itu belajar karena gabut tidak tahu apa yang akan dikerjakan. Memang, Salsha merupakan salah satu siswa berprestasi dalam mata pelajaran biologi. Dia bahkan pernah hampir mengikuti olimpiade tingkat nasional, tapi sayangnya seminggu sebelum olimpiade dia sakit dan membutuhka istirahat total selama dua minggu. Alhasil, temannya yang mengikuti olimpiade tersebut.
"Good job Salsha, kamu boleh kembali duduk," ujar Pak Danu senang.
Steffi mendengus kesal melihat wajah sumringah sahabatnya itu. "See, I can do it," ucap Salsha pada Steffi.
"Gue lupa lo ikut seleksi olimpiade bio," dengus Steffi yang dihadiahi kekehan oleh sahabatnya.
***
Tbc!
8 Juli 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/202409088-288-k478976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend | IDR | On Hold
Fanfiction"Iqbaal makan sendiri dong." Steffi berujar dengan kesal. "Nggak mau, tangan aku kan lagi sakit," ucap Iqbaal dengan nada manjanya. Steffi berdecak kesal. Lalu dengan terpaksa ia menyuapi kekasihnya, lagi. Sedikit kasar memang karena ia sengaja meme...