"Sayang," ucap Iqbaal manja. Lalu merangkul Steffi yang tengah duduk di bangku, menulis materi yang ada di papan tulis.
"Hmm." Sepertinya Steffi sedang malas menanggapi Iqbaal.
"Sayang, jangan judes dong." Iqbaal merajuk, Steffi malas jika kekasihnya itu sudah merajuk.
Menghelas napasnya pelan, "kenapa sayang?" Steffi bertanya dengan nada yang dibuat selembut mungkin, walaupun dengan terpaksa.
Terkekeh pelan, Iqbaal tahu kekasihnya sedang kesal padanya karena dirinya merajuk. Tapi sungguh, Steffi terlihat cantik saat kesal dan itu membuat Iqbaal ingin terus-terusan membuatnya kesal.
Steffi memutar bola matanya malas, "ditanya malah cengengesan. Nggak jelas."
Teman-teman kelas mereka keluar satu per satu dari kelas. Kebetulan sekali hari ini ada rapat, jadi semua siswa bisa pulang lebih awal dari jam pulang sekolah. Hal ini adalah salah satu kesenangan bagi para siswa. Kesenangan lainnya apalagi jika bukan jamkos, apalagi jika saat itu guru yang mengajar killer. Sudah pasti mereka sangat senang.
"Ayok pulang," ajak Iqbaal.
Steffi menoleh, ia pun memasukkan buku-buku serta alat tulisnya ke dalam tas. Tas berwarna pink dengan boneka kelinci sebagai hiasan. Steffi sangat menyukai tas itu karena warna tas itu adalah warna favoritnya dan yang lebih penting orang yang memberikan tas itu sangatlah spesial. Siapa lagi jika bukan Iqbaal, pacar manjanya itu.
Gadis itu tersenyum lembut kala ia mengingat saat Iqbaal memberikan tas itu pada hari ulang tahunnya. Saat itu adalah hari ulang tahunnya dan tentu saja Iqbaal belum menjadi pacarnya, mereka berdua masih dalam tahap PDKT. Iqbaal sebelum menjadi pacarnya dan setelah sangatlah berbeda. Cowok itu saat PDKT sangatlah kaku dan masih agak dingin terhadapnya.
Sampai tiba pada saat Steffi berulang tahun, tiba-tiba saja Iqbaal berubah menjadi sangat hangat. Sikap dinginnya, hilang entah kemana. Bahkan dengan agak malu-malu cowok itu menyerahkan bingkisan kado untuk Steffi.
"Sayang. Kok malah ngelamun sih," rajuk Iqbaal.
"Iya deh, yuk pulang." Gadis itu langsung merangkul lengan Iqbaal dengan senyum lebarnya.
***
Tbc
30 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend | IDR | On Hold
Fanfiction"Iqbaal makan sendiri dong." Steffi berujar dengan kesal. "Nggak mau, tangan aku kan lagi sakit," ucap Iqbaal dengan nada manjanya. Steffi berdecak kesal. Lalu dengan terpaksa ia menyuapi kekasihnya, lagi. Sedikit kasar memang karena ia sengaja meme...