Nggak nyangka udah 1k views😃
Aku harap vote juga ya
Thanks guys♥️Hope u enjoy this story!
***
"Tepi, liat deh, ada coklat di meja lo!" ujar Salsha girang saat melihat sekotak coklat berbentuk hati dengan pita berwarna merah muda di meja Steffi.
Steffi mengambil kotak coklat tersebut, kebetulan di sana juga terdapat sebuah notes berwarna merah muda juga. "Eh, ada suratnya. Buka Tep!" suruh Salsha. Dengan rasa sedikit penasaran, Steffi membuka surat tersebut.
To : Steffi
Coklat yang manis untuk seseorang yang manis pula.Begitulah isi tulisan yang ada di surat tersebut. "Anjir, gombal banget. Kerjaan pacar lo pasti." Salsha berujar dengan penuh keyakinan.
Steffi menggeleng. "Bukan Ca, gue tahu tulisan Baale kayak gimana. Dan ini, bukan tulisan Baale," jelas Steffi yang kembali melihat tulisan dalam notes itu.
"Lah, terus sape yang ngasih lo coklat?" tanya Salsha heran. Namun, Steffi hanya mengangkat kedua bahunya sebagai tanda bahwa dirinya juga tidak tahu.
Setelah itu, mereka duduk di bangkunya masing-masing. Steffi sudah memasukkan coklat itu dalam laci, lalu mengambil HP-nya untuk mengirim pesan pada sang kekasih. Gadis itu membuka aplikasi WhatsApp-nya.
Baale uwu♥️
Woi Baale! Bangun, sekolah!!!
Apa sih sayang? Ngantuk.
Heh! Udah setengah tujuh bego!
Hah?! Demi apa udah setengah tujuh?
Demi kamu nyium keteknya Mimi peri -_-
Astaga! Aku langsung ganti baju deh.
Weh Baale! Mandi lah.
Lo bau nanti kalau gak mandi!Nggak keburu.
Nanti telat.Gak gak. Mandi dulu!
Salah sendiri bangun siang!Astaga Bee, nggak keburu kalau mandi.
Alesan aja! Mandi atau aku gamau deket-deket kamu?!
Oke-oke aku mandi.
Dasar cewek, sukanya ngancem -_-
Untung sayang.Steffi tersenyum geli membaca chat terakhir dari Iqbaal. Selalu saja begitu, saat cowok itu tak mau mengabulkan apa keinginan Steffi, gadis itu tak segan-segan untuk mengancamnya. Kemudian berakhir dengan Iqbaal yang menurutinya, tetapi dengan menggerutu kesal.
"Anjir si Tepi, abis main hp langsung senyum-senyum," kata Salsha lirih ketika melihat sahabatnya senyum-senyum tidak jelas.
***
"Baale," panggil Steffi.
Saat ini sudah waktunya istirahat, Steffi, Iqbaal, Salsha, dan Aldi berada di kantin sekarang. Mereka tengah memesan bakso di warung Bu Sulis.
"Kenapa hmm?" tanya Iqbaal pada kekasihnya.
Steffi tak menjawab, ia merogoh saku roknya lalu menyerahkan surat yang ia temukan di coklat tadi. Iqbaal menyeritkan kening bingung saat kekasihnya itu memberikan ia sebuah surat.
"Kamu bikin surat buat aku?" Steffi menggeleng menjawab pertanyaan Iqbaal.
"Tadi, aku dapet coklat terus ada suratnya," jelas Steffi yang diangguki oleh Iqbaal.
"Baale, janji dulu jangan emosi," ucap Steffi saat Iqbaal ingin membuka suratnya.
Iqbaal hanya menjawabnya dengan berdeham. Karena takut Iqbaal emosi, sekali lagu Steffi menahan tangan Iqbaal yang sudah membuka sedikit surat itu.
"Janji dulu," pinta Steffi.
Dengan menghembuskan napas kasar Iqbaal berkata, "Iya Stef."
Brakk...
Iqbaal menggebrak meja kantin setelah membaca surat itu dan membuat semua murid yang berada di sana menoleh ke arahnya. Steffi sontak melotot melihat kelakuan Iqbaal.
"Baale, tahan emosi kamu," kata Steffi sambil mengelus pelan lengan Iqbaal.
"Siapa yang ngasih?" tanya Iqbaal rendah. Ia berusaha menahan emosinya.
Steffi menggelengkan kepala pelan, "Aku nggak tau, coklat itu tiba-tiba udah di meja aku."
"Tadi kamu udah janji nggak akan marah Baale," rajuk Steffi.
"Shit!" umpat Iqbaal.
"Baale," tegur Steffi.
"Huh, oke-oke."
***
TBC
19 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend | IDR | On Hold
Fanfiction"Iqbaal makan sendiri dong." Steffi berujar dengan kesal. "Nggak mau, tangan aku kan lagi sakit," ucap Iqbaal dengan nada manjanya. Steffi berdecak kesal. Lalu dengan terpaksa ia menyuapi kekasihnya, lagi. Sedikit kasar memang karena ia sengaja meme...