- Act Nine -

33 5 0
                                    

Sawyer: "Hey! Rowan! What are- what are you doing here?"

Sophie: "Kalian tahu satu sama yang lain?"

Rowan: "Uhm-"

Sawyer: "Kita bertemu di jalan saat aku baru pulang dari rumah Johnny."

Sophie: "Yang kamu bilang cewek unik, seru, friendly, can-"

Sawyer menutup mulut Sophie sebelum Sophie bisa melanjutkan kalimatnya.

Sawyer: "Haha emang ya, adikku satu ini kalo ngomong ceplas ceplos" katanya sambil tersenyum meringis padaku.

Rowan: "Kalian kakak adik?"

Sophie melepaskan tangan Sawyer dengan kesal.

Sophie: "Sudah terlihat jelas bukan?" Lalu Sophie berpaling ke kakaknya "And seriously? This is the girl? Pfft, you have low taste of girls-"

Rowan: "What was that suppose to mean!?"

Sophie: "Excuse my mouth"

Sawyer: "Anywayys, please bilang papa mama kalo aku mau keluar ketemu temen- temen. Ntar jam 5 balik"

Sophie: "Kemana?"

Sawyer pergi ke arah pintu dan mengambil skateboardnya.

Rowan: "You skate too?"

Sawyer: "Yea! Kamu juga?"

Aku mengangguk senang.

Sawyer: "You should come next time! Me and my friends-"

Sophie: "AK-HEM!"

Sawyer: "Right..Bye sis! Bye Rowan"
Katanya sambil meletakkan jari telunjuk dan tengahnya di ujung alisnya dan melemparkannya. Tak hanya itu ia juga nge-wink.

[author]*kurang lebih seperti ini semoga kalian paham*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[author]
*kurang lebih seperti ini semoga kalian paham*

Sophie yang melihat itu hanya memutar bola matanya.

Sophie: "Let's get back to work"

Aku nyaris kehilangan fokus karena Sawyer.

[04:03 pm]
Sophie: "Hari ini sampai sini dulu. Sudah paham kan?"

Rowan: "Yea lumayan."

Sophie: " What do you mean lumayan? Kamu harus benar- benar mengerti."

Rowan: "Iya iya! Aku mengerti. Aku tidak sebodoh itu Soph"

Setelah aku membereskan buku aku pulang.

Rowan: "Hey. Thanks for today. I appreciate it"

Sophie tersenyum dan menutup pintu. Aku hanya perlu keluar dari pagar rumah Sophie berjalan 6 langkah dan sudah sampai didepan rumahku.

Aku masuk ke rumah dan membuka kulkas untuk mencari camilan. Aku mengambil kukis dan makan 2 biji. Aku melihat ada note tertempel di kulkas mengatakan mama akan ada double shift lagi hari ini. Aku tak keberatan.

Lalu terlintas pikiran seharusnya aku juga kerja untukku sendiri. Jika aku bergantung gini terus, kapan ekonomiku meningkat?"

Akhirnya aku mengambil ponselku dan menelpon Jamie.

Jamie: "apa?"

Rowan: "Ouf, badmood?"

Jamie: "Tsk, gak peka banget."

Aku memutar bola mataku sambil tersenyum.

Rowan: "Okay.. im sorry. Tadi aku rude ke kamu. Will my best friend ever forgive such rude person like me?"

Aku dengar tawaan Jamie.

Jamie: "You sound ridiculous Row. And yes i forgive you. Ada apa telpon?"

Rowan: "I think i need a job. Kamu tahu tempat lowongan kerja?"

Jamie: "Uhm, check today's newspaper. Tadi aku sempat melihat lowongan pekerjaan di minimarket dekat rumahmu."

Rowan: "I knew you're the right person to call. thanks Jamie."

Jamie: "Anything for my bestie."

Aku menutup telefon. Aku mencari koran hari ini dan melihat pekerjaan yang Jamie katakan. Aku memutuskan untuk mulai kerja besok.

???: "YOU!"

Rowan: "Aku?"

???: "FIND THE KEY OR I'LL BE DEAD! PLEASE!"

Rowan: "What are you talking about?? What key?!"

Aku sekali lagi terbangun dari mimpi buruk itu.

Rowan: "Sh*t . Kenapa ini terus terjadi. Haruskah aku panggil therapist?"

Aku melihat ke arah jam dan ini pukul 5 lebih 3 menit di pagi hari. Aku mengambil jaketku dan memakaikannya. Aku keluar dari rumahku untuk berjalan dan menenangkan diri.

Selama berjalan aku hanya menunduk. Memikirkan apa yang dimaksud mimpi itu. Biasanya aku tidak peduli tetapi jika mimpi ini terus terjadi, apa maksudnya?

[BRAK]

●●●

Next? Comment :)
Don't forget to vote!
Feedback? Dm📲

The Multiverse [wont continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang