Rowan : "ha? ih apaan sih?"
Jamie : "kan? plis jangan kecewa dulu, aku jelasin dulu.."
Rowan : "mulai nih ngomong yang engga-engga"
Jamie : "Serius Rowan, dimana lagi kamu bisa melihat aku versi beda selain di mimpi? Oi! dengerin ga sih?!"
Aku hanya meliriknya dengan tanganku yang kulipat didepan dada.
Jamie: "Ini nih, ini alasan kenapa aku gak mau cerita.. percuma buang-buang napas sama tenaga cerita sama orang kayak kamu."
Rowan: "excuse me?"
Jamie : "what? im saying the truth! the fact that kamu yang paksa aku ngomong tapi ujung-ujung kamu yang ga dengerin?"
Rowan : "j-just-... ive had enough today.. get out Jamie.."
Jamie : "oh NOW youre casting me out? okay.. don't you DARE ask my help tomorrow!"
Jamie mengambil jaketnya dan keluar dalam keadaan mengamuk dan membanting pintu kamarku.
aku yang melihat itu masih berdiri mematung. F*ck kataku... i now ruined my one and only friendship. Aku mengambil vas di sebelahku dan hampir melemparnya. Untung saja amarahku masih tertahankan.
Aku merebahkan diri sekali lagi di luar. Melihat pemandangan bintang malam yang luar biasa, air mataku perlahan menetes. apa yang telah terjadi pada diriku?
Aku membuka mataku. crap.. this place again..
*BRAK BRAK BRAK*
LET ME OUT! PLEASEEE!aku terkejut dan mulai menoleh ke kanan dan kekiri mencari sumber suara itu.
PLEASE LET ME GO BACK!
aku mulai berteriak
"WHERE ARE YOU?!"
lalu aku mendengar suaraku menggema
thats it... perempuan tadi menggedor-gedor pintu.. pastinya ada tembok.. suaraku tidak mungkin menggema melainkan terhenti atau terpantulkan karena dinding pintu itu..Aku berteriak ke segala arah dan akhirnya lari menuju arah yang kurasa benar.
Aku melihat perempuan itu membuka pintu itu. Cahaya menyilaukan terlihat dari balik pintu itu. Perempuan itu perlahan masuk ke dalam pintu itu dipenuhi cahaya putih.
"Tunggu!" teriakku
Aku berlari dan kakiku tak terhentikan. Aku menembus cahaya putih itu dan terjun kedalam ruang putih yang hampa. Terjun terjun dan terus terjun tak selesai.
"Rowan.."
"Save me!"
"tHe key.."
"you have unlocked it!"
"its me.."
"you..youve made it... you.. saved me.."
Suara itu memenuhi telinga dan kepalaku. Karena tidak sanggup aku berteriak begitu kencang dan terdengar suara terakhir yang sangat jelas.
"multiverse..."
*HAGHP*
Aku terbangun. Keringat dingin bercucuran dari dahiku. Tanganku masih bergetar, begitu pula kakiku. Aku menggigil tetapi tubuhku sangat panas. Aku meremas selimutku dan tak kusadari benda benda disekitarku melayang.
"unlock it, Rowan."
"STOP!"
*BRAK* semua barang yang melayang dikamarku, terjatuh dan tergetak di lantai. Aku yang baru menyadari itu membulatkan mataku.Mom : " Rowan?" katanya yang baru membuka pintu kamarku
Ia melihatku terlihat begitu ketakutan.
Mom : "oh cmon Rowan.. clean up your ro- RoWAN KAMU MIMISAN!" katanya yang langsung mengambil tisue dan menempelkannya pada hidungku. Ia juga memegang dahiku.
Mom : "Kamu panas sekali Rowan.. kamu ga usah sekola-"
Rowan : "no mom. Im fine.. "
Mom: "Fine? jelas jelas kamu mimisan dan demam gini."
Rowan : "im okay mom! biarkan aku ke sekolah"
Mom: "you sure?"
aku mengangguk perlahan.
Mom: "kalau gitu cepatlah sebelum telat." katanya meninggalkanku sendirian di kamar.
"what in the world just happened.."
●●●
Next? Comment :)
Don't forget to vote!
Feedback? Dm📲
KAMU SEDANG MEMBACA
The Multiverse [wont continue]
Adventure[ Rated 14+] WARNING⚠️ [Cerita ini mungkin mengandung kata-kata kotor] Multiverse- Apa itu multiverse? Sebuah kumpulan alam semesta diantara kita yang berjalan seiringan dengan dunia kita. Banyak orang tidak percaya akan adanya dunia paralel atau...