1, semenjak aku cinta

499 33 3
                                    

Memandang langit yang biru adalah hobi dari Hina, gadis Jepang yang selalu tertawa dengan senyum mata kucing miliknya.

Kehidupan Korea yang cukup keras baginya membuat dia selalu penat, belum lagi masalah yang banyak, ya tekanan dari orang lain Hina sosok gadis yang pemikir.

"Hina-chan, kini ketahuan ngelamun lagi" Nako membuyarkan lamunan Hina dengan membawa minuman greentea.

"apasih" elak Hina dan kembali ke muka datar nya.

Nako kembali berdehem "berantem lagi sama Jaemin ?"

Hina menatap rok selutut yang dia pakai, setetes cairan bening kembali membasahi rok tersebut.
Dia menunduk lagi dan lagi

Nako yang tau situasi hanya ikut termenung dan sejenak ia meraih tangan sahabatnya, yang lebih tua satu tahun darinya.

"kalau tidak kuat akhiri saja" ucapnya pelan.

kembali terdiam, Hina hanya menangis kembali dalam keadaan diam walau hatinya sesak seakan meledak bahkan situasi ramai di cafe ini tidak terasa di hati Hina yang sepi dan teramat suram.

"dia Nana~ku aku sangat sayang padanya" lirih Hina pelan.

semenjak aku cinta, cinta pada pandangan pertama aku selalu sama.
tidak hanya aku, perasaan ku juga.

---

"Heejin, kamu jangan lama-lama dong keluarga Jaemin mau nyampe bentar lagi" teriak Mamah Heejin sambil menyiapkan makanan di meja makan.

"iyaaa"

Benar saja, sebuah suara bel terdengar di telinga keluarga Jeon seorang tamu yang dinanti telah datang.

"Keluarga Na, mari masuk. Heejin masih dikamar saya panggilkan" suara nyonya Jeon yang menyapa keluarga Na.

"jadi, pertunangan ini akan dilakukan 2 Minggu kedepan.
Jaemin dan Heejin juga sudah saling mengenal satu sama lain jadi mengapa harus ditunda"

---

Hina, meraih sepatu kets yang jarang dipakainya.
Hanya ketika dia latihan dance saja tepatnya, karena terlalu jarang ia pakai sampai Jaemin harus marah dulu agar dia mau memakai sepatu pemberian hadiah ulang tahun nya ke 20 tahun.

Bukan apa-apa, Hina terlalu sayang buat make sepatu dari Jaemin karena sangat berharga bagi Hina.

Yunsei University, dengan major Departement of Dance Performance.

meskipun beda major, Hina sama Jaemin selalu bareng ketika pulang atau sekedar keperpustakaan bareng.

"nungguin aku ya" Jaemin meraih tangan Hina yang nunggu dari tadi.

senyum Hina mengembang, karena Jaemin yang ditunggu akhirnya muncul "hehe iya"

"sejak kapan ? lama ya"

"engga kok, aku cuma inget aja kalo hari ini kan kamu harus nganterin aku ke toko buku"

Jaemin tersenyum namun pudar seketika ketika dia memberhentikan langkah nya "maaf, aku harus nganterin Heejin ke butik"

"ah kok tiba-tiba ?" tanya Hina bingung.

"Aku ngga tau, tadi disuruh mamah gitu"

"ya udah gapapa. btw kok kamu sekarang sering sama Heejin ya ? Aku dikasih tau sama Nako waktu kemaren liat kalian berdua di mall"
sebenernya Hina nggak mau ngebahas hal ini, soalnya dia sangat percaya dengan Jaemin selama 2 tahun ini baik-baik saja hubungan antara mereka bahkan banyak yang iri karena menurut orang lain Jaemin sangat manis memperlakukan Hina.

Jaemin merasa seperti telah berbohong dan membuat Hina ragu.

"Maafin aku ya Hina, tapi ini penting" Jaemin mengelus surai rambut Hina dan lagi Hina tersenyum tenang dengan sikap Jaemin.

"Maafin aku ya Hina, tapi ini penting" Jaemin mengelus surai rambut Hina dan lagi Hina tersenyum tenang dengan sikap Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suram - Jaemin Hina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang