Hina sedang membaca buku novel kesukaannya, dia pembaca yang aktif tak terasa ini series ketiga dari novel itu.
dia juga menunggu Renjun yang tadinya ada hutang janji untuk bercerita ke Hina, Hina cukup menantikannya juga.
Suasana cafe ini juga baik dan mendukung Hina benar-benar terkesan dengan Renjun yang pandai memilih cafe.
"Hai" sapa Hina ramah ke Renjun yang barusan datang.
Renjun langsung duduk dan tersenyum manis.
"Udah lama ya Hina nungguin gue" tanya Renjun sembari melihat menu yang kebetulan ada di meja tempat mereka duduk.
Hina menggeng ringan "nggak lah aku barusan nyampe kok"
"Mau apa ? biar aku traktir ya hari ini, lagian ini punya Ibu aku sendiri hehe"
"wahh lo nggak bilang ! jadi ini masih baru ya, pantesan masih keliatan fresh banget" Hina terkesan melihat dekorasi dari cafe ini selain banyak lukisan disini juga ada bermacam-macam bunga sebagai hiasan, seperti ala museum klasik tapi indah. Jadi Hina sedari tadi masih terkagum.
"wajah lo seneng banget ya Hina"
"iyalah woi, tempat ini bagus banget nanti fotoin gue ya biar gua post di ig nanti pasti temen-temen pada kepo dan kesini lumayan lah lo di endors gue gratis lagi" Renjun sebenarnya senang melihat wajah Hina yang baru ini, ceria dan banyak bicara jarang baginya melihat Hina tersenyum sambil bicara dan ngomong banyak seperti sekarang ini.
"eh maaf jun, gue banyak ngomong ya" Hina tiba-tiba sadar kalo dia sedari tadi ngomong mulu.
Renjun ternyum manis.
"gak papa. aku seneng liat lo gini, gak kayak tempo hari yang nangis ngeliat Jaemin sama cewe lain"
seketika atmosfer pun berubah.
menjadi senyap."Lo liat gue nangis ?"
"hm, dan hati gue sakit ngeliat temen gue nangis kayak gitu"
"gapapa jun, Jaemin begitu ada alasan juga"
Renjun membuang nafasnya kasar "Sebenernya ini yang mau gue omongin"
"Kalo kamu cinta, dan sayang sama orang itu. Kamu harus rela ngelepas orang itu demi kebahagiaan dia, dan orang lain meskipun itu bukan kamu Hina"
"Karena satu bukanlah ketika kamu dan dia menjadi sepasang kekasih. Tapi cinta dan kasih itu ketika ikhlas dan rela untuk kebahagiaan masing-masing, disini kamu terluka tapi lihat lah pasti akan sementara saja jangan tunda sakit mu. Jangan dilanjutkan hubungan jika cuma cinta sepihak yang tak bisa kau lanjutkan nantinya beban itu akan selalu ada dan sakitlah hatimu" - omel Renjun
Hina mematung dan tak terasa matanya berair.
Renjun beranjak dari tempat duduk nya. Dia menghampiri Hina untuk menangis bersama dan memeluknya hangat.
"Jangan menyakiti diri sendiri hingga kau tampak bodoh. Kau manusia bukan psikopat cinta yang haus akan kasih sayang, lepaskan dia agar bersama perempuan lain. Kamu tak akan bisa menahan dan mengatasi rasa disakiti ini selamanya, bodoh" tampak berkesan saat Renjun mengucap kata ini dia melihat Hina kembali memeluk erat dan menangis kali ini tangis diam yang memilukan.
"i told you before that makes ur heart more pain, Hina"
Ice cream chocolate mint datang membuat mereka melepaskan pelukan dan juga Renjun mulai menenangkan Hina dengan mmeberikan sapu tangan miliknya.
"Haruskah ku akhiri ?" tanya Hina
"do it then you can make your happiness comeback"
"gak segampang itu jun"
Hina menghela nafas dan melihat sekilas ice cream didepan nya.
"Nana sama aku sama-sama masih sayang, kita memang egois"
to be cotinued
KAMU SEDANG MEMBACA
Suram - Jaemin Hina ✓
Romance𝒌𝒆𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒉𝒊𝒕, 𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒉𝒂𝒕𝒊 Started : 170720 End : 080323