3, rain and tears

173 21 3
                                    

langit mendung mengikuti Hina, suasana hati nya sangat buruk.
Hina memiliki perasaan yang buruk, entahlah itu Jaemin atau apapun itu.

Berjalan nya Hina, dia sesekali memandang sepatu kets berwarna pink peach itu pemberian Jaemin tentunya.

"baiklah aku akan di halte menunggu Nana" gumam Hina.

Hina juga tau kalo sebenarnya Jaemin masih ada kelas tapi gadis itu tidak peduli jika harus menunggu.
Setelah 2 jam, Hina melihat awam mendung berubah menjadi rintikan hujan.
Disaat itulah Jaemin hadir, namun tidak seperti dugaan nya.

Dia bersama Heejin.

Jaemin merengkuh tubuh Heejin diberikannya jaket Jaemin kepada Heejin, saat ini entahlah Hina mulai sesak. Hatinya begitu hancur melihat semua itu

"Apakah dia lupa janjinya ?"
-hina

Setelah melihat semua itu Hina berbalik untuk kembali ke halte.
Saat itu pula hujan mengguyur dengan deras nya.

Dia tak peduli, Hina pulang dengan berjalan kaki.

Hina mulai merasa kedinginan, benar saja tangisan nya tak terlihat karena guyuran hujan dalam diam dia menangis betapa pentingnya Heejin dibandingkan dirinya.

kesekian kalinya dia masih ingin percaya bahwa cinta Jaemin masih sama seperti rasa cinta yang dimiliki Hina.

Hina hanya ingin melihat Jaemin mengakui kalau dia benar-benar mencintai gadisnya.

---

"bandel bgt, kemaren ga kapok abis pilek gara" hujan"

Hina sembari minum susu hangat masih murung.

Yuta melirik adik nya, diberikan nya ponsel Hina yang tadi rusak tadi Yuta memperbaiki nya dan sekarang dapat digunakan kembali.

"makasih kak" Hina ngambil ponsel nya itu dibuka line nya banyak sekali spam dari Jaemin.

Hina segera membuka chat nya.

penjelasan dari Jaemin membuat Hina merasa harus mengerti, lagi pula pacarnya itu hanya menolong bukan ?dia ingin berfikir secara baik dan logis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

penjelasan dari Jaemin membuat Hina merasa harus mengerti, lagi pula pacarnya itu hanya menolong bukan ?
dia ingin berfikir secara baik dan logis.

"kenapa gue jadi cemburuan gini ?"- pikir hina.

"dan kenapa tadi gue nangis ga jelas"

Namun Hina tak tahu, bahwa semua itu adalah firasat.
jangan lupa, hati tak pernah memberikan perasaan yang buruk jika tidak terjadi sesuatu.

Yuta memandangi Hina sedari tadi, Hina sendiri gak sadar akan hal itu.

"lagi ada masalah ?" tanya Yuta.

Suram - Jaemin Hina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang