15, Dianggap Gila

23 0 0
                                    

Beberapa waktu berlalu sebenarnya Hina berpapasan dengan Jaemin namun nyatanya sekarang mereka asing, tak saling bertukar sapa.

Apalagi mereka sedang dipuncak asmara, maka Hina memakluminya.
Renjun yang menemani Hina sering sekedar menghiburnya atau membicarakan hal hal random supaya Hina tidak melamun.

"Hina-ya kok bisa sih bisa bangga-banggain gitu padahal hasil ngerebut" ucap Renjun geleng-geleng melihat insta story Heejin

"Biarin, sama-sama suka juga"

"Gile nya gatau malu sih kalo kata aku"

"Jun nanti lu bimbingan skripsi lagi sama Bu Sunmi? " tanya Hina kepada Renjun yang sedang mengotak atik telfon genggam nya

"Iya, lu juga ? Barengan aja yok nanti sepulang kampus revisi di cafe biasanya"

"Oke, semangat buat kita mahasiswa semester akhir" tawa Hina renyah

"Nah gini senyum, kan cantik"

Sesuai janji temunya dengan Renjun, Hina sepulang dari kampus segera langsung menunggu Renjun untuk menjemputnya.

"Oi" panggil Renjun

"Sini naik"

Mereka mengobrol banyak hal dan revisi pun sudah selesai, dengan segera dia datang ke kampus buat bimbingan

"Halo Bu" sapa Renjun dan Hina

"Udah beres ? Sesuai sama yang Ibu minta kan ?" Tanya Bu Sunmi ke Renjun

"Jun ini mah udah beres nanti kamu wisuda barengan sama Hina juga, bulan depan nanti"

"Beres juga nih Hina kita"

Setelahnya mereka pulang dengan kegembiraan karena tak lama lagi mereka lulus dan bisa datang di dunia kerja.

4 years later

Saat ini Renjun adalah CEO diperusahaan ayahnya yaitu dibidang Mobil, sedangkan Hina menjadi seorang penulis ilustrasi di bidang perfilm an terkenal yaitu Hollywood.

"Koeun eonni apakah masih sering bertemu dengan Heejin ?"

"Iya kau tau setiap kali aku bertemu sama dia, dia selalu menanyakan hal tentangmu, bagaimana kamu bisa sukses apakah jalur dalam atau bagaimana caranya, heol mengapa dia sangat ingin tau tentangmu, Jaemin saja dulu menganggapmu gila padahal kamu tidak pernah menyebarkan hal buruk yang di lakukan nya padamu"

"Aku tak heran" Ucap Hina sambil mengangguk

"Dulu bahkan aku dikira masih belum melupakan nya oleh Heejin, what ?"

"Pasangan itu tidak ada habisnya kalo kita omongin"

"Btw nikah mu sama Renjun bulan depan ya ?"

"Iya eonni, semoga lancar tidak ada gangguan dari Heejin atau Jaemin"


Hari demi hari berlalu saat Renjun dan Hina menyiapkan segala hal menuju pernikahan nya ditengah mereka berdua yang sibuk.

"Renjun ah apakah kita ini setting dress buat pernikahan ?"

"Iya, untuk undangan sama prewedding kan sudah"

"Apa kamu gugup ?"

"Enggak, hanya tidak percaya saja kalau kita mau menikah"

Setelah mencoba satu persatu mana yang cocok menurut Renjun pada akhirnya mereka memilih satu gaun yang sangat indah untuk pemberkatan nantinya.

Setelah mencoba satu persatu mana yang cocok menurut Renjun pada akhirnya mereka memilih satu gaun yang sangat indah untuk pemberkatan nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suram - Jaemin Hina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang