5, lupa diri

144 16 0
                                    

"Nana !"

---

-Suram-

Jaemin menengok tanpa ragu, senyuman yang selalu ada untuk Hina kini menyambut dengan hangat gadis didepannya.
Dia berjalan dengan pelan sambil terus tersenyum dan berakhir dengan merapatkan tangan dengan Hina.

Kini Heejin sadar, Jaemin belum miliknya.

Bolehkah dia menjadi egois ? karena menurutnya cinta lebih dan kasih sayang ada padanya bukan Hina.

"tadi niatnya aku mau jemput kamu soalnya aku takut kalo kamu masih sakit" Jaemin memperbaiki poni tipis Hina, mungkin Hina risih (?) tapi dia tetap menyukainya.

Hina menggeleng "tidak aku sudah lebih baik apalagi ada kamu disini" balasnya ceria

"pinter banget ngomong dengan manis" mereka terkekeh geli bersama.

dibalik itu semua, Heejin mulai lebih percaya diri dia harus lebih serius untuk mendapatkan Jaemin.

Tanpa disadari pagi telah berganti menjadi siang kini terik matahari juga mungkin sangat dirasa, lagi-lagi Heejin bersama dengan teman nya yang dinilai sebagai visual kampus mulai berjalan sambil menunggu waktu dimana Hina keluar dari tempat latihan.

Ia tau ini curang, tapi tetap harus dilakukan karena dia Heejin.

"jadi apa kau tau letak kesalahannya ?" tanya sky salah satu teman Heejin berambut pirang panjang.

Hina menoleh ke samping memastikan bahwa seorang wanita cantik ini berbicara padanya atau tidak, karena selain dia tidak mengenal Hina juga merasa tidak pernah bermasalah ataupun mencari masalah kepada orang lain.

"Aku ?" tunjuk Hina pada dirinya sendiri.

Sky berjalan mendekat ke arahnya sambil terus memperhatikan Hina "tau tidak jika Heejin dibandingkan dengan mu sangat berbeda"

kini Hina tau arah pembicaraannya.

"aku tak peduli, dan seharusnya lo tidak mencampuri urusan orang lain"

okay, Sky cukup tertegun dengan perkataan Hina terlebih lagi dari mulutnya buang mungil dan wajah yang terbilang imut terkesan lebih mudah ditindas.

"dia sudah akan bertunangan apakah kau mau menjadi orang bodoh yang tetap akan menjadi benalu ?" tanpa peduli Sky kembali menyerang Hina, dan yang dibuat heran adalah Hina sendiri, bagaimana bisa Heejin hanya berdiam tanpa berkata bahkan temannya juga padahal mereka berdiri berdampingan.

"sekali lagi aku tegaskan, disini yang perusak hubungan orang lain adalah dia bukan aku" ucap Hina di final sambil menunjuk pasti ke arah Heejin.

Heejin melotot, dia bersumpah sangat marah dan pastinya cukup sebal dengan ucapan Hina.

"akuilah jika kamu sudah lupa diri" - Hina berjalan melewati mereka bertiga sambil sedikit berbisik kepada Heejin.

Jaemin belum pernah melihat Hina seperti ini, mungkin saja dia melihat bagaimana Hina tak rela untuk sakit hati karenanya.

Sebenarnya Jaemin juga tak mau menyerah dengan Hina, terlebih lagi cinta nya dengan Hina sudah lama sekali sejak diawal bertemu dengan manik mata kucing milik Hina mungkin Jaemin sadar Hina begitu spesial hanya saja lebih ke berharga.

Suram - Jaemin Hina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang