INSECURITY 6

62 9 4
                                    

YEAYYY AKHIRNYA BISA UPDATE LAGI.
Rumusnya apa?
Absen dulu!
Vote⭐⭐⭐
Comment

Vote⭐⭐⭐
Comment
Share. OKEII

HAPPY READING❤❤❤

____________________________________

"Penasaran, satu kata penuh makna. Yang jelas hal itu membuatku tertarik untuk selalu melihatnya." - Rafael Gibranata Wijaya.


Setelah upacara bendera selesai, Danu dkk a.k.a yang sering orang sebut The Devil langsung menuju ke UKS hendak memastikan keadaan sang sahabat yang tiba - tiba menjadi semprul itu.

Rafael yang cerdasnya naudzubillah sekarang otaknya kemana? Itu pertanyaan mereka.

Perlu kalian tahu bahwa hampir seluruh cewek satu sekolah gempar gara - gara cowok idaman mereka gugur di medan upacara. What the hell? Cuman gara - gara Rafael masuk UKS aja udah gempar. Apalagi kalo ada berita cowok itu sold out? Auto mati berdiri mereka.

Sepanjang perjalanan tatapan mata memuja tidak pernah luput dari pandangan The Devil. Semua cewek di SMA ini pasti berlomba - lomba memenangkan hati mereka. Siapa sih yang nggak mau sama Cogan SMA Harapan Bangsa? Udah cakep, pinter, tajir lagi. Bahkan Dimas yang notabene cowok paling sableng sudah mulai kedip - kedip mata manja kepada cewek yang memperhatikannya.Jangan lupakan kiss bye ALAY yang ia berikan.

"Eh BAMBANK!!!! Temen lu lagi sakit di UKS! Elu malah sibuk kedip - kedip ke cewek lewat. Mata lo timbilan?!" kata Tegar sambil menonyor kepala Dimas.

"WOI SANTAI DONK BANG! DEMI KEPENTINGAN MASA DEPAN INI!" jawab Dimas nglantur.

"KEPENTINGAN MASA DEPAN PALA LU PEANG!!!" teriak Tegar tidak trima.

"Lo ngerti nggak sih masalah hati? SAKIT HATI ADEK NGEDENGERNYA BANG!" ujar Dimas, memelas.

"GILA LO YA!"

"Udah ah elah! Brisik amat lo berdua! Yang ada Rafael jadi gila kaya Dimas kalo ditinggal sendirian kelamaan!" kata Danu menginterupsi perdebatan Tegar dan Dimas yang tidak berfaedah.

"Lah iya ya! Rafael masih di UKS?" kata Dimas, baru sadar.

"Dari tadi lo kemana aja PA!!!"

Perdebatan itu terus berlanjut hingga The Devil tiba di depan UKS dekat perpustakaan. Terlihat di sana ada beberapa siswi yang diam - diam mengintip ke dalam UKS. Kepo dengan keadaan Rafael.

"Lagi ngapain sayank?" Tanya Dimas tiba - tiba dari arah belakang, berbisik tepat ditelinga para siswi tadi.

"OMG! SETAN!!!" Teriak salah satu siswi yang terlihat sangat terkejut. Mukanya pucat pasi, seperti sedang ketahuan maling.

Danu dan Tegar yang melihat kejadian itu tertawa terbahak - bahak tiada henti.

"AHAHAHHA... Dimas lo dibilang setan!" ejek Tegar, masih ngakak.

"GILA LO YA! Cowok ganteng kaya gue dibilang SETAN! AKU NGGAK LIKE POKOKNYA!" kata Dimas sewot setengah mampus.

"Oh nggak gitu kak..anu.."

"Udah nggak usah ana anu, mending kalian balik aja ke kelas. Biar kita yang ngurus Dimas," kata Danu bijak, melihat para siswi tadi gugup setengah mati.

"Makasih kak," ucap salah satu siswi yang langsung lari.

"EHHH MALAH NGACIR!" kata Dimas kesal.

INSECURITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang