Chapter 44

31.5K 1.4K 74
                                    

welcome to the world❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

welcome to the world❤

----------

"Ugghhh..." lenguh kecil Celline.

Setelah mengejan kurang lebih empat puluh lima menit, akhirnya tangis seorang bayi menggema. Mengisi ruangan dengan penuh haru biru.

Celline tidak paham dengan perasaannya. Tapi bayi laki-laki di atas dadanya ini menimbulkan rasa senang yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan wanita itu menangis karena terlalu bahagia. Masih tidak menyangka dengan kemampuan dirinya yang bisa melahirkan seorang manusia kecil.

"Hai..." sapa Celline dengan suara yang masih serak.

Dengan kaku, tangan kiri Celline menahan punggung bayinya agar tidak jatuh. Sementara jari lentik di tangan kanannya digunakan untuk memberanikan diri menyentuh pipi bayi itu.

Berbeda dengan Kenzie yang langsung berani mencium kening sempit anaknya. Setelahnya memberi satu kecupan yang sama untuk Celline.

"Terima kasih aja nggak cukup. Tapi aku nggak bisa kasih apa-apa selain kata terima kasih. Makasih, Cel."

Celline tersenyum, memandang ke arah suaminya. "Who's the name?"

"Shawn Alvaro Margatama." jawab Kenzie dengan lantang.

Bayi yang sejak tadi menangis sambil sesekali membenturkan kepala ke dada ibunya, kini sudah tenang karena berhasil mendapat sumber ASI yang sejak tadi ia cari.

"Ngelihat dia selucu ini, kamu masih nggak suka sama anak kecil, Cel?"

"I don't know, but I'm so happy."

----------

Celline masih agak canggung dengan fase menyusui. Meski Shawn anaknya sendiri, namun Celline belum merasa terbiasa. Aneh saja rasanya ketika seorang manusia harus menggantungkan kebutuhan utama pada Celline. Wanita itu masih perlu beradaptasi.

"Kenapa dia minum terus, ya?" tanya Celline sambil memandangi wajah putranya yang sedang menyusu.

"Karena dia masih kecil. Dulu kita juga gitu." jawab Kenzie.

Mereka hanya berdua karena waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Anak mereka lahir pada pukul delapan malam tadi. Keluarga sudah datang dan ingin menemani tapi Kenzie menolak. Pria itu mau menikmati momen bertiga.

Setelah kenyang minum susu, Kenzie mengambil alih anaknya. Menggendong dan menimang dengan penuh kelembutan.

"Kan, dia udah bobo. Letakkin di box aja, sayang."

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang