Chapter 32

28.3K 1.3K 80
                                    

Celline masih terbaring di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Celline masih terbaring di rumah sakit. Adakah yang ingin mengucapkan 'semoga cepat sembuh/get well soon'?

Atau justru pengin semangatin Kenzie yang lagi memperjuangkan cintanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atau justru pengin semangatin Kenzie yang lagi memperjuangkan cintanya?

----------

Dua minggu sudah Celline di rawat di rumah sakit. Fisiknya memerlukan istirahat total-terutama kandungannya-dan secara mental pun perlu pengawasan dokter. Hampir setiap malam Celline selalu merintih dalam tidurnya. Seperti ketakutan akan suatu hal, tapi Celline tidak berani jujur atas apa yang sudah dia alami. Seorang psikolog yang menangani hanya bisa mengatakan pada Mulan bahwa anaknya sedang mengalami trauma.

Berulang kali Mulan membujuk, baik dengan cara halus atau pun dengan sedikit amarah, namun Celline tetap bungkam. Ujung-ujungnya hanya sebuah tangisan yang Mulan dapati dari anaknya itu. Hati ibu mana yang tidar hancur melihat mental anaknya terganggu.

Namun psikolog tersebut sudah memberikan konseling pada Celline dan hasilnya mulai terlihat. Celline sudah semakin membaik. Dalam tiga hari belakangan Celline sudah tidak merintih lagi. Tapi tetap tidak menutup kemungkinan akan terjadi di kemudian hari.

Gadis itu juga tidak seceria sebelumnya. Mendadak jadi gadis tertutup, dalam artian tidak ingin membagi ceritanya dengan siapapun. Mulan tahu bahwa Celline sedang menyembunyikan sesuatu, tapi entah apa.

Selama Celline di rumah sakit, hanya adik dan ibunya yang bergantian menemani Celline ketika malam hari. Ayahnya dua hari sekali menjenguk dan membawakan makanan yang putrinya inginkan.

"Cher, aku pengin deh, asinan mangga yang di jual di depan SD kita dulu."

Cherly tetap asyik bermain game di ponselnya tanpa mengindahkan ucapan Celline.

"Cher!!" pekik Celline.

Gadis yang sedang rebahan di sofabed itu akhirnya menoleh. "Apaan?"

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang