Jangan banyak bacot!
Satria cakrawala.
***
Praangg!!!
Sambutan yang cukup meriah bukan? Bahkan saat dimana satria baru menginjak rumah setelah satu minggu tidak pulang.
"VAN APA MAKSUDMU HAH?!" teriak wanita paruh baya.
"DARI MANA KAMU?! TIGA HARI NGGAK PULANG UDAH BOSEN TINGGAL DISINI?!" balas si pria paruh baya.
"VAN APA MAKSUD KAMU HAH?!" bentak si wanita lagi.
Saat sang pria paruh baya ingin melampiaskan enosinya dengan membanting guci lagi, terdengar suara tepuk tangan dari arah pintu masuk.
Prok..
Prokk...
Prok....
"Lho? Nggak dilanjut aja dramanya? Atau mau pindah ke luar aja sekalian biar jadi tontonan tetangga?" Sinis satria yang baru datang, kata-katanya membuat sepasang suami istri itu membatu.
"Kenapa diem? Udah selesai? Padahal Aurora belom kayak 'dia' lho..." Lanjutnya yang membuat sepasang suami istri itu lebih membatu.
"Rora sini sama abang, jangan urusin orang macam mereka, urat malu mereka itu udah putus.." ucap satria memanggil adiknya.
"SATRIA, DIMANA TATA KRAMAMU?!" Bentak vanno cakrawala a.k.a. ayah satria.
"Saya tanya, yang tidak memiliki tata krama siapa?" Sinisnya "oh iya saya lupa kalau tidak ada maling yang mengaku sebagai maling.." lanjutnya.
Saat vanno sudah mau mengambil ancang-ancang untuk mengusir satria, satria sudah sadar itu dan berbalik keluar membawa adiknya.
"Rora ikut abang aja ya? Abang nggak tega ninggalin kamu sama dua manusia nggak waras ini.." ajak satria, dan dibalas anggukan polos oleh gadis SMP itu.
"SATRIA CAKRAWALA!!" Bentak sepasang suami istri itu.
***
Kini aurora dan satria berada dipekarangan rumah yang terlihat kuno namun masih terawat, halaman runah tersebut luas dan terdapat ayunan serta gazebo besar disana.
"Rora pasti nggak tau kan kita dimana?" Tanya satria pada adik nya, lalu dibalas gelengan kepala oleh gadis lugu itu, satria mengerti adiknya trauma dengan kejadian tadi, bahkan satria ingin mengumpat pada sepasang suami istri itu!
"Jangan dipikirin yang tadi ya? Sekaranv key sama abang juga nanti ada arka dan temen abang yang lain disini..." Bujuk satria pada adiknya agar gadis itu bicara.
"Bang ini rumah siapa?" Tanya rora dengan cicitannya, namun satria sudah bersyukur akhirnya adiknya mau bicara juga.
"Ini rumah opa, cuman semenjak opa nggak ada rumah ini diatas namakan abang, jadi rora bebas mau ngapain aja dirumah ini.." jelas satria.
"Bang sat!!" Intrupsi suara dibelakang satria, terlihat arka dan yang lainnya baru pulang "lho dia siapa?" Tanya arka bingung, sedangkam aurora ketakutan dibelakang satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAMBERS {Satria cakrawala}
Ficción históricaBerawal dari masa kelam sang leader, hingga masa-masa remaja yang mereka lewati bersama, berbagai kenakalan dan kejailan pun mereka sudah rasakan dibangku SMA. Ini hanyalah kisah fiktif belaka yang dibuat author berdasarkan pandangannya terhadap beb...