Waktu terus berjalan, terkikis perlahan dan kemudian habis itulah definisi kehidupan yang sebenarnya!
Adara Pytaloka.
***
Keramaian kantin saat istirahat itu memanglah tidak asing, namun ada yang nampak asing dimata anak SMA Jayakarta, dimana seorang satria cakrawala dan anggotanya sedang menyantap makanan di meja pojok kantin.
Satria dkk hanya bersikap bodo amat dengan sejuta kealayan para siswi-siswi disana, bahkan tidak hanya satu angkatan banyak dari mereka yang histeris akan ketampanan anggota bambers.
Sebagian dari mereka ada yang sampai membuat drama kalau mereka adalah orang yang di incer anak bambers karena kecantikan juga ketenaran mereka.
"Woi berisik banget si kalian!" Teriak seorang siswi yang terlihat tomboy dengan plaster di sisi kiri matanya.
"Eh! Lo sirik amat si?! Emang sekolah ini punya lo?!" Bentak cewek bername tag shalia.
"Lo ganggu tidur gua!!" Balas si cewek dengan plaster tadi.
"Hellooow!! Ini sekolah kali bukan hotel!! Orang bayaran disini buat sekolah bukan buat tidur!!" Bentak shalia lagi.
"Hahaha! Idup kok susah amat, gue sekolah disini yang bayar bokap, nyokap mereka nggak pernah komplain soal kebiasaan gue! Kok jadi lu yang sewot?" Balas cewek ber plaster tadi.
"Lu minta gua gampar ya?! Hah!!" Geram shalia naik pitam.
"Gampar aja kalo berani!" Tantang cewek itu dan....
Plak!!
Tamparan kencang mendarat mulus di pipi cewek ter sebut, namun ada yang lebih menarik perhatian, dimana sosok satria sedang menopang tubuh cewek yang ditampar oleh shalia.
"Ini kekerasan, gue bakal laporin ke pihak yang berwajib atas tindakan bully, bukannya gue takut ngelawan elu tapi karena gua pantang nampar cewek!" Geram satria lalu membopong si cewek itu ke UKS.
***
Diuks satria menyiapkan beberapa obat yang bisa mengobati memar pada pipi si cewek tadi, tamparan shalia emang nggak main-main bahkan bisa diliat bibir cewek itu sampai robek.
"Lu mabok ya?" Tanya satria membuka pembicaraan.
"Hah? Mabok? Nggak ah, udah jelas gue tidur tadi!" Balas si cewek itu.
"Penampilan doang lu kayak preman, masa ama shalia aja bonyok!" Dumel satria.
"Kok lu jadi sok perhatian amat! Biasanya aja juga masa bodo!" Geram si cewek.
"Gua punya adek cewek dirumah, gue nggak bisa ngebayangin kalo adek gue diginiin sama orang!" Balas satria cuek.
Lalu mereka kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing hingga membuat suasana tegang dan canggung.
"ADARAA!!" teriak suara nyaring.
"Jangan berisik bego! Ini uks, lu ketua osis cuman nggak tau peraturan!" Bentak satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAMBERS {Satria cakrawala}
Historical FictionBerawal dari masa kelam sang leader, hingga masa-masa remaja yang mereka lewati bersama, berbagai kenakalan dan kejailan pun mereka sudah rasakan dibangku SMA. Ini hanyalah kisah fiktif belaka yang dibuat author berdasarkan pandangannya terhadap beb...