X1 Couple Series

My Lovely Doll

SeungPyo
Seungwoo x Dongpyo

Di sebuah mansion, sebuah boneka dengan tinggi 170 cm memiliki lekuk tubuh dan wajah sempurna bagai manusia sungguhan.

Boneka itu diletakkan dengan posisi memunggungi jendela di dalam kamar sang pemilik mansion.

Boneka itu selalu membuat wajah tersenyum dengan kedua tangan dipautkan di depan perutnya, boneka itu nampak sangat indah, bahkan orang bisa menyangka bahwa itu adalah manusia. Namun memang itu keinginan sang boneka.

********************

"Aku pergi dulu ya, Dongpyo..." Ucap sang empunya mansion sambil mengecup kening boneka itu. Ia meninggalkan mansion, sementara ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dirinya.

"Dia benar benar sudah pergi... Enaknya ngapain ya ?" Ucap seseorang, yang tak lain adalah si boneka bernama Dongpyo. Ia bisa bangun karena adanya kecupan kening singkat.

Dongpyo menggeliat dan pergi keluar dari kamar, di mansion itu memang tak ada pembantu atau cctv sama sekali, jadi dia bebas berkeliaran.

Dongpyo duduk di sofa ruang tamu, dan menyalakan TV. Ia selalu menonton acara kesukaannya sampai tengah hari. Ia tak perlu makan siang sih...

"Nonton sudah... Apa lagi ? Oh iya, aku mau bersihin rumah ini dulu..."

Dongpyo membersihkan mansion itu, menyapu, mengepel, dan mengelap dengan sanagat hati hati. Takutnya, ada posisi barang yang berubah dan disadari oleh sang pemilik, kan bisa gawat.

"Sudah... Aku mau tidur sekarang sebelum kakiku pegal karena harus berdiri semalaman. Walau boneka, kan aku tetap bisa merasa sakit."

Dongpyo langsung lari ke kamar, tidur di atas tempat tidur sang pemilik mansion.

TIN TIN

Dongpyo terbangun karena suara itu, ia segera melongok ke arah jendela.

'Kak Seungwoo sudah pulang. Aku harus merapikan tempat tidurnya dulu.'

Dongpyo langsung buru buru merapikan tempat tidur Seungwoo dan kembali ke tempatnya semula.
Tepat saat ia berdiri di atas lingkaran kecil yang terbuat dari besi itu, ia akan menjadi boneka lagi, namun boneka yang memiliki perasaan. Tak lupa ia memasang wajah tersenyum miliknya.

Mungkin seperti itu, keseharian boneka bernama Dongpyo itu.

****************

"Eh, mama udah datang. Ayo masuk ma !"
Itulah yang didengar Dongpyo saat melongok ke jendela. Orang tua Seungwoo datang, dan itu adalah hal buruk. Dongpyo jadi ga bisa berkeliaran dan...

"Nak, kenapa kamu gak singkirkan saja boneka itu ? Kan nutupin cahaya matahari juga..."

Dan itulah yang sering membuat Dongpyo sakit hati dan khawatir kalau Seungwoo akan membuang dirinya.

"Ga ma. Aku ga akan singkirin dia dari situ. Oh ya, aku mau lanjut kerja dulu ya.... Sebentar kok." Seungwoo berlari menuju ruang kerjanya.

Sementara mama Seungwoo masuk ke kamar Seungwoo. Ia menatap boneka tepatnya Dongpyo.

"Dia kan laki laki, kenapa masih menyimpan boneka ?"

'Biarin lah. Lagian aku baik kok, aku rajin. Wlee..' Dongpyo dalam hatinya misuh misuh.

Mama Seungwoo berusaha mendorong Dongpyo keluar kamar, dan sekarang sudah sampai ruang tamu, dan Seungwoo ga muncul muncul juga.

'Huwaaa... Aku mau diapain. Kak Seungwoo, tolong !' Dongpyo hanya bisa membatin karena ia masih menjadi boneka, dan ia terus tersenyum.

Dongpyo sekarang diletakkan di dekat tempat sampah dekat gang.

Di sana bau dan kotor.
Banyak kucing atau bahkan anjing liar mencakar cakar kakinya, namun ia hanya bisa terus tersenyum karena hanya sebuah boneka sekarang.

'Sakit... Kurasa ini akhirnya, aku ga akan pernah bisa bertemu Kak Seungwoo lagi..." Dongpyo menitikkan setetes air mata di ujung matanya.

Besok pagi...

Seungwoo sedang muter muter di sekitar komplek rumah, mencari boneka kesayangannya itu yang sudah mendapatkan bagian di dalam hatinya.

Truk sampah datang, mengangkut Dongpyo bersama sampah sampah lainnya.

'Ya ampun, ini menjijikan. Aku tiduran di atas sampah !'

Di TPA...

Dongpyo masih tidak bisa bergerak, padahal wajah dan tubuhnya sudah mulai kotor dan ada noda.

"Siapa yang membuang benda sebagus ini ? Tapi sudahlah..." Gumam salah satu petugas.

'Sudah kuduga. Aku ini barang berharga. Kenapa ada orang yang membuang.... KYAAAA !!'
Batin Dongpyo saat mengetahui bahwa dirinya dekat dengan sebuah mesin yang melahap apapun dan membakar benda itu.

'Ga, ga mau. Aku masih mau ketemu Kak Seungwoo. Terlambat... Selamat tinggal dunia...'

GREP

Dongpyo terkejut saat melihat Seungwoo ada di depannya sekarang.

Tadi, tepat sebelum Dongpyo dilahap api itu, Seungwoo menarik tangan Dongpyo.

"Di sini rupanya... Jangan menghilang seperti ini. Walau kau cuma boneka, aku menyayangimu seperti manusia." Ucap Seungwoo sambil mengecup kening Dongpyo dan memeluknya.

Tentu saja Dongpyo sudah bisa bergerak, dia membalas pelukan Seungwoo perlahan.

"Kau menyayangiku bukan karena aku mahal kan ?" Ucap Dongpyo.

Seungwoo tentu saja terkejut, dan melepas pelukannya.

"Kau yang berbicara ?" Tanya Seungwoo smabil menatap Dongpyo.

Betapa terkejutnya Seungwoo saat melihat Dongpyo mengangguk dan berkedip seperti manusia.

"Kau bukan boneka ?"
"Aku boneka, tapi aku terlalu lengkap untuk disebut sebagai boneka. Bahkan aku punya jantung dan organ lainnya..." Ucap Dongpyo dengan kepala tertunduk.

Seungwoo langsung menghilangkan jarak di antara mereka, Seungwoo mencoba mendeteksi detak jantung Dongpyo.

"Jantungmu berdetak, dan kau bahkan bernapas ?" Dongpyo mengangguk pelan.

"Syukurlah, aku senang saat mengetahui kau boneka luar biasa seperti ini. Kau ingin mencoba kehidupan manusia biasa denganku ?" Ucap Seungwoo.

Dongpyo tak menyangka kalau respon Seungwoo akan sebagus ini, dia kira seungwoo akan mencampakkannya karena takut.

"Iya aku mau..."
"Kalau begitu, kita harus singkirkan benda ini." Seungwoo mengambil sebuah lingkaran besi yang ada di bawah kaki Dongpyo, yang selama ini menjadi tempat berdiri Dongpyo.

Seungwoo melempar benda itu ke tempat pembakaran.

"Ayo pulang !" Ajak Seungwoo.
"Ayo !" Balas Dongpyo bersemangat.

Mereka meninggalkan tempat itu dengan Dongpyo yang terus bergelayutan di lengan Seungwoo dan pulang, menjalani hidup barunya.

***************

TAMAT