Sadness or Hapiness?

345 9 0
                                    

Harap divote dan komen ya...
Aku ngemis nih :"(
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading🥰
.
.
.
.
.
.
.
.

Kurapikan dasiku agar lebih terlihat sempurna, aku tak ingin hari yang berharga ini kacau sedikitpun.

Kurapikan dasiku agar lebih terlihat sempurna, aku tak ingin hari yang berharga ini kacau sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft... seungyounie... kau harus percaya diri..." ucapku sambil menyemangati diri sendiri dan tersenyum didepan cermin.

Aku merapikan sedikit rambutku lagi di depan kaca lalu mamastikan bahwa aku sudah sangat rapi dan tampan sekarang haha aku memang tampan kan?

Aku berbalik dan hendak keluar keluar dari ruangan ini untuk naik ke altar pernikahan.

Sebelum keluar ke tempat berjalannya pernikahan aku mengecek mempelai wanitaku dulu dong, hehe.

KRIET

Pintu itu kubuka menampilkan sesosok namja cantik nan manis layaknya bidadari.

Sangat cantik kan? Terutama dirinya yang berbalut pakaian cukup sederhana tapi sangat cantik bila dia yang memakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat cantik kan? Terutama dirinya yang berbalut pakaian cukup sederhana tapi sangat cantik bila dia yang memakainya.

"Wooseokie... kau sangat cantik..." pujiku pada dirinya.
"Hah? Kau ingat ya, aku ini pria jadi aku ini tampan..."bantahnya pada pujianku.

"Haha...iya kau tampan tapi bagiku tetap saja kau sangat cantik tau..." ucapku lagi dengan nada jahil padanya yang dijawab deang cebikan ngambek pada bibirnya yang membuatmu semakin tertawa jahil.

"Sudahlah... jangan menjahiliku terus deh!" Ngambeknya pada ku, lucu.
"Iya iya... ayo kita keluar, tamu tamu pasti sudah menunggu" ucapku lalu disambut rangkulan dilenganku darinya.

Kita keluar dari ruangan itu dan berjalan berdampingan menuju altar yang sudah disusun dengan indahnya di depan sana, beberapa tamu yang memperhatikan kita saat menuju altar. Aku tersenyum lalu melirik sekilas wooseok yang sedang merangkulkan tangannya pada lenganku ini, tangan sebelahnya membawa sebuah buket bunga mawar berwarna merah yang kalah jika kusandingkan kecantikkannya deangan orang yang sedang berjalan berdampingan denganku ini.

Altar didepan sana semakin dekat, aku menuntunnya naik kesana lalu memegang tangannya lembut dan melepaskan rangkulannya pada lenganku.

💕💕💕💕

X1 Couple SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang