YounHanSeungyoun x Yohan
"Pak, hari ini ada kasus apa lagi ?" Tanya seseorang.
"Jangan panggil aku dengan sebutan Pak."
"Trus apa ?"
"Mungkin kakak ?"
"Ga mau. Ini masih di tempat kerja."
"Biarin, aku ga peduli.""Ya udah. Jadi, hari ini ada kasus apa lagi, Kak ?"
"Gitu dong. Hari ini, tinggal 1 kasus, tapi bisa dikerjakan besok.""Ya udah kalau gitu aku pulang dulu, ya..."
"Tunggu Yohan. Bareng aja, biar kuantar."
"Ga mau, ga usah, kak Seungyoun..."
"Ayo cepet !" Seungyoun langsung menarik tangan Yohan menuju parkiran.Seungyoun dan Yohan pulang bareng dengan mobil Seungyoun.
"Jadi, besok kita harus siap siap. Kita langsung ke TKP untuk penyelidikan." Ucap Seungyoun.
"Iya." Jawab Yohan singkat.Besok...
"Terpencil sekali..." Ucap Yohan sambil membawa kamera.
"Jangan sentuh atau merubah posisi benda apapun. Ingat ya." Ucap Seungyoun.
"Iya, aku tau."Mereka berdua memasuki rumah kecil itu. Letaknya terpencil, jauh dari keramaian. Tempat ini adalah tempat pembunuhan yang sedang hangat dibicarakan.
"Hmmm... Ini menarik." ucap Seungyoun. Sementara Yohan sudah jalan duluan sambil memotret keadaan.
"Bercak darahnya ada di mana mana. Pantas saja pelakunya laki laki, tusukannya kuat..."
SRET
"Apa itu ?" Yohan menengok ke belakang dan menyadari Seungyoun lari keluar.
"Kok aku ditinggal ?" Yohan langsung lari keluar dan melihat Seungyoun mengejar seseorang dengan pakaian serba hitam.
"Larinya cepet banget..." Karena ga sanggup mengejar Yohan hanya bisa memotret orang itu dari belakang, dan berhenti lari.
"Ga terkejar..." Seungyoun tiba tiba datang dan kehilangan orang itu.
1 detik
2 detik"Bodoh !" Yohan tiba tiba bicara.
"Ya maaf, dia larinya cepat sekali."
"Bukan itu, kakak bodoh karena ga sadar kalau ada orang di belakang kita. Sekarang liat aja..." Yohan mengeluarkan saputangan miliknya dan menekan lengan Seungyoun dengan saputangan itu."Ada apa ? Apa yang kau lakukan ?" Tanya Seungyoun yang masih tak sadar apa maksud Yohan.
" Kakak ini bodoh atau kenapa ? Apa ada detektif sebodoh kakak ?! Apa kakak ga sakit kena silet ?"
"Silet ? Apa maksudnya ?"
"Ya ampun, untung aku orang sabar." Yohan menekan lengan Seungyoun semakin kencang."Auww... Kok aku ga tau ya ?" Tanya Seungyoun.
"Mungkin itu karena kakak bodoh..."
"Kalau aku bodoh, aku ga mungkin jadi detektif."
"Iya ya, terserah, untung aku ini asisten yang baik." Jawab Yohan.
"Baik ? Jahat begini dibilang baik ?" Tanya Seungyoun.
"Apa katamu ?!" Yohan langsung menekan luka Seungyoun sekencang kencangnya."Eh, iya iya, ampun. Kamu dapat foto apa ?" Tanya Seungyoun berusaha mengalihkan perhatian.
"Foto bercak bercak darah di dalam rumah, terus... Ini." Yohan mengeluarkan selembar foto yang ia dapat tadi.
Seungyoun dan Yohan pun mengamati foto itu, foto punggung seseorang yang dikejar Seungyoun tadi.
"Sepatunya kelihatan mahal..." Ucap Yohan.
"Sepatu ? Kira kira ukurannya berapa ya ?" Tanya Seungyoun.
"Kalau dilihat lihat sih... Mungkin sekitar ukuran 42."
"42 ? Kau yakin ?" Tanya Seungyoun
"Kan hanya perkiraan... Tunggu sebentar, sepatu tersangka yang sekarang ditahan adalah 40..."
"Kenapa juga orang ini menganggu pekerjaan kita kalau orang ini ga berkaitan, lagipula zona ini sudah ditutup polisi... Apa dia menyusup ?" Tanya Seungyoun."Mungkinkah... Pelaku palsu ?!" Ucap Yohan.
"Kasus ini jadi semakin menarik..."*********************
"Pak, kita menemuka bukti terbaru tapi agak aneh." Seungyoun datang ke kantor ketuanya.
"Jangan panggil saya Pak, trus lengan kamu ga kenapa kenapa ?" Ucap si ketua sambil memegang lengan Seungyoun.
"Ga apa apa kok, Kak Seungwoo. Ini kakak liat hasil penyelidikan kemarin dulu. Aku pergi dulu." Seungyoun langsung pergi ke ruangannya sendiri."Gimana kak ? Diterima laporannya ?" Tanya Yohan yang dari tadi sudah menunggu.
"Eh, iya, diterima kok." Ucap Seungyoun.Jam makan siang kantor...
Semua anggota datang untuk makan siang.
"Yohan, kamu gak mau ikut ?" Tanya Seungyoun.
"Ikut kok. Kakak duluan aja, aku nyusul."
"Oh, ya udah, aku duluan ya."Yohan belum datang...
"Baik, semuanya, saya akan terang terangan kali ini. Cho Seungyoun, berdirilah." Ucap Seungwoo yang tentu saja dituruti Seungyoun, sementara semua orang yang ada di sana hanya memperhatikan."Cho Seungyoun, aku menyukaimu, apa kau mau menerimanya ?"
Pintu masuk terbuka dan menampilkan seseorang yang akan masuk namun langsung pergi lagi.
"Eh, engg... Boleh kupikirkan dulu nanti ? Ada sesuatu yang penting sekarang." Seungyoun langsung keluar."Yohan, tunggu sebentar." Yang dipanggil pun tentu saja berhenti lari dan berbalik badan.
"Apa ?"
"Kau baik baik saja ?"
"Memang aku kenapa ? Aku ga kenapa kenapa..." Ucap Yohan namun dengan setetes cairan bening turun dari ujung matanya."Kamu... Lebih bodoh dari aku." Ucap Seungyoun sambil mendekati Yohan.
"Enggak. Aku ga apa apa."
"Berpura pura kalau semua baik baik saja itu bodoh. Dan satu lagi, kau sama sekali tidak pintar menyembunyikan perasaanmu."
"Kalau kakak suka sama Kak Seungwoo, silahkan. Memangnya aku siapa, bisa ngelarang kakak ?" Ucap Yohan dan kembali pergi menjauh."Dia terlalu payah untuk hal seperti ini." Gumam Seungyoun.
Seungyoun dan Yohan memang satu sekolah dari dulu, kakak sama adik kelas. Dan terkenalnya deket banget. Bahkan tempat kerjanya aja sama sampai sekarang...
Seungyoun pun langsung balik ke tempat kerjanya, dia ga balik ke tempat makan.
Jam pulang....
Seungyoun dan Yohan berjalan berdua, namun ga seperti biasanya. Kalau biasanya udah gebuk gebukan sampai tempat parkir, kalau sekarang diam diaman.
"Gimana, udah kamu pikirkan ?" Tanya Seungwoo yang tiba tiba muncul.
"Eh, eng... Itu..." Seungyoun masih bingung sementara Yohan sudah siap untuk lari.
Seungyoun menarik tangan Yohan.
"Emmm... Maaf kak, tapi masih ada perasaan seseorang yang perlu kujaga."
"Oh, begitu... Tidak apa apa. Saya duluan ya." Seungwoo pergi sementara Yohan menarik tangan Seungyoun sampai ke tempat parkiran."Kakak bodoh ya ? Kakak menolak orang seperti Kak Seungwoo ? Dia itu kan pria idaman..."
Yohan belum selesai menyelesaikan ucapannya dan Seungyoun meletakkan jari telunjuknya di bibir Yohan."Sssttt... Kamu berisik." Ucap Seungyoun sambil mendorong Yohan agar masuk ke dalam mobil.
"Siapa orang yang bisa membuat kakak menolak Kak Seungwoo ? Bilang padaku agar aku bisa memarahinya !" Ucap Yohan.
"Marahi dirimu sendiri." Ucap Seungyoun.
"Kenapa ?"
"Orang itu adalah kamu. Jadi, marahi dirimu sendiri." Balas Seungyoun.Karena hal itu Yohan tidak bisa berkutik lagi.
Hari demi hari...
Kasusu kemarin suah selesai, memang benar, pelaku sesungguhnya adalah orang yang dikejar Seungyoun waktu itu.Kasusu itu sudah ditutup dan pelaku sebenarnya sudah berada di balik jeruji besi sekarang.
Sekarang, Seungyoun selalu menggandeng tangan Yohan kemanapun mereka pergi.
"Jangan digandeng terus... Malu tau. Emang aku anak kecil ?" Ucap Yohan.
"Biarin, kamu itu selalu mengatakan kalau aku bodoh, tapi kamu sendiri sama aja." Ucap Seungyoun sambil mengeratkan pegangan tangannya.*********************
TAMAT
![](https://img.wattpad.com/cover/230135766-288-k712077.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
X1 Couple Series
FanfictionBerisi tentang couple couple di x1 (acak ) bisa dapet ide dari lagu ataupun imajinasi sendiri oneshoot, twoshoot or lebih. BXB #2 #songhyeongjun